kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chevron fokus rampungkan pengembangan digital field di Rokan


Minggu, 22 November 2020 / 20:17 WIB
Chevron fokus rampungkan pengembangan digital field di Rokan
ILUSTRASI. Logo Chevron


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) memastikan telah mengaplikasikan digitalisasi pada lapangan migas di Blok Rokan salah satunya dengan teknologi monitoring dan pengendalian sumur.

Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak menjelaskan, ketika Blok Rokan memasuki fse mature, pihaknya mengimplementasikan teknologi remote controlling of the wells.

"Ada 305 sumur yang dioperasikan dan monitor dengan remote. Ini kurangi downtime, kita di fase digital field dan berlanjut untuk rampungkan itu higga serahkan ke Pertamina," kata Albert dalam diskusi virtual, dikutip Minggu (22/11).

Albert mengungkapkan aplikasi pada 305 sumur telah dilakukan dalam kurun beberapa tahun belakangan. Teknologi ini dinilai efisien dan dapat menekan cost. Pasalnya dengan teknologi ini maka operator dapat memastikan kinerja sumur yang memompa tanpa menghasilkan fluid.

Menurutnya, langkah ini juga memungkinkan kontraktor migas melakukan intervensi sumur jika dideteksi ada kegagalan dalam proses memompa.

Baca Juga: Pemerintah Menuding Chevron Enggan Berbagi Seluruh Formula EOR Blok Rokan

"Investasi yang kita buat adalah investasi yang ekonomis. Bukan ukurannya tapi hasilkan return yang atraktif bagi kontraktor dan pemerintah," tandas Albert.

Albert menjelaskan, dalam pengelolaan Blok Rokan, ketika sejumlah lapangan memasuki usia mature maka upaya eksplorasi digencarkan dan secara paralel dilakukan water flood recovery. Hal ini menghasilkan kenaikan produksi yang signifikan.

"Di 1985 kami mulai ekspansi seluruh Lapangan Duri dan ini pengembangan yang sangat masif sehingga harus split ke 14 area pengembangan. Pada 1990 an kami sukses tingkatkan produksi karena cepatnya fase pengembangan," jelas Albert.

Menurutnya, langkah pengembangan Blok Rokan merupakan contoh nyata bagaimana Indonesia pernah mampu mengembangkan proyek besar. Menurutnya, saat ini ketika Blok Rokan memasuki usia mature maka tekanan untuk menjaga produksi ada pada menjaga biaya operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×