Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Hasil kunjungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke China membuahkan hasil. Ada beberapa perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang menyatakan minat membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral alias smelter.
Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM mengungkapkan, kebanyakan investor dari China tersebut tertarik membangun smelter untuk nikel dan bauksit.
Salah satu perusahaan asal China yang tertarik untuk investasi itu adalah Nanshan Aluminium, yang ingin membangun smelter bauksit di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Adapun dalam pembangunan smelter ini, Nanshan Aluminium akan berinvestasi US$ 2 miliar dan menargetkan melakukan ground breaking smelter pada Januari 2016. "Selain Nanshan Aluminium ada banyak yang lagi perusahaan China yang berminat," klaim Bambang, Jumat (4/12).
Investasi untuk membangun smelter oleh Nanshan Aluminium tersebut akan mengandalkan pasokan bahan baku bauksit dari Kalimantan Barat. Maklum, hasil tambang bauksit di Kepulauan Riau pasokannya sudah mulai menipis.
Tak hanya bikin smelter, Nanshan Aluminium juga tertarik membangun pembangkit listrik yang bisa menghasilkan daya 2.800 megawatt (MW).
Selain Nanshan Aluminium, Bambang belum mau menjelaskan siapa investor lain yang tertarik bikin smelter di Indonesia.
Namun begitu, Nanshan bilang, ada perusahaan nikel dari China yang tertarik bekerjasama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk membangun smelter grade alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Selatan. "Tapi realisasinya belum kami ketahui, apakah benar atau tidak,” urai Bambang.
Yang jelas, saat kunjungan Kementerian ESDM ke China, yang diikuti manajemen PT Antam, sempat melakukan presentasi terkait dengan pembangunan smelter di Kalimantan Barat. "Jadi nanti kita lihat saja realisasi kerjasamanya," tandasnya.
Merujuk data Kementerian ESDM awal Desember, saat ini terdapat 71 proyeksmelter yang dibangun di Indonesia. Dari jumlah tersebut, mayoritas proyeksmelter nikel yang mencapai 35 smelter.
Kemudian proyek smelter zirkon sebanyak 11 smelter, dan 8 unit smelter besi, 6 unit smelter bauksit, 4 unit smelter timbal dan seng, 4 unit smelter kaolin dan zeolit serta 3 unit smelter mangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News