kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cirebon Power siap amankan pasokan listrik saat Lebaran


Selasa, 12 Juni 2018 / 15:22 WIB
Cirebon Power siap amankan pasokan listrik saat Lebaran
ILUSTRASI. Heru Dewanto, Vice President Director PT Cirebon Electric Power


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cirebon Electric Power (Cirebon Power) selaku independent power producer/IPP PLTU Cirebon 660 MW siap turut mengamankan pasokan listrik Lebaran tahun ini untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali.

Presiden Direktur Cirebon Power, Heru Dewanto mengatakan, pemerintah serta stakeholder, seperti industri menjaga agar suasana Hari Raya Idul Fitri berjalan kondusif. Tidak hanya soal transportasi dan infrastruktur saja, kebutuhan energi listrik juga harus tetap dijaga saat Lebaran.

“Cirebon Power siap mengoperasikan PLTU Cirebon 660 MW saat Lebaran. Pembangkit listrik itu tidak ada matinya,” kata Heru dalam acara buka Cirebon Power bersama awak media di Jakarta, Senin (11/6).

Heru mengatakan permintaan listrik saat Lebaran memang mengalami penurunan. Banyak industri dan perkantoran yang tidak beroperasi, sehingga tidak menggunakan listrik selama masa libur lebaran. Dia menjelaskan, penurunan permintaan listrik tersebut sesuai dengan permintaan PT PLN (Persero).

“Artinya, Cirebon tetap beroperasi untuk menjaga kelistrikan, meski ada pengurangan permintaan, saat Lebaran. Biasanya, pengurangan permintaan listrik bisa mencapai 50%. Itu semua tergantung PLN,” katanya.

Dia mengungkapkan, pengoperasian pembangkit pada Lebaran tidak mengganggu keuangan perusahaan. Menurutnya, biaya operasional dan lain-lain disusun dalam jangka waktu setahun.

Berkurangnya permintaan listrik juga mengurangi pemakaian bahan bakar pembangkit, yaitu batubara.Masyarakat juga tidak perlu mengkhawatirkan masalah polusi. Heru mengatakan, bahwa PLTU Cirebon 660 MW merupakan PLTU yang ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi super critical.

Heru juga menyinggung soal progres pembangunan PLTU Cirebon Unit II 1.000 MW yang sedang tahap konstruksi. Tahapan konstruksi PLTU yang menggunakan teknologi ultra super critical tersebut sudah mencapai 14,7%.

Karena itu, Cirebon Power akan melaksanakan first piling ceremony (pemancangan tiang pertama) PLTU Cirebon Unit II pada Juli mendatang, diiringi dengan peluncuran Pusat Vokasi Ketenagalistrikan.

“Kami berharap Presiden berkenan hadir, karena ini bukan cuma seremoni biasa, tapi juga langkah besar dalam sektor ketenagalistrikan. Berbarengan dengan first piling, kita akan meluncurkan Pusat Vokasi, serta dimulainya Project Digitalisasi 4.0 Pembangkit Listrik, dan ditutup dengan doa bersama masyarakat dalam Cirebon Bersholawat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×