Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor pertambangan bauksit, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) melaporkan laba bersih capai sebesar Rp 2,49 triliun di tahun 2024. Realisasi ini melonjak 246% dibandingkan dengan laba bersih di tahun 2023 yang sebesar Rp 719 miliar.
Kenaikan laba CITA ini didorong dari laba yang berasal dari PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).
Asal tahu saja, WHW adalah perusahaan joint venture antara PT Cita Mineral Investindo Tbk (Harita Group) yang memiliki saham sebesar 30%, China Hongqiao Group Limited sebesar 56%, Winning Investment (HK) Company Limited sebesar 9%, dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co. Ltd sebesar 5%.
Adapun, hasil alumina yang dimurnikan melalui smelter SGA saat ini mayoritas masih diperuntukan untuk pasar ekspor. Kenaikan laba juga didukung oleh harga alumina global yang mengalami peningkatan.
Baca Juga: Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT
Dari sisi produksi, Direktur CITA Yusak Lumba Pardede mengatakan, saat ini kapasitas pemurnian SGA telah mencapai kapasitas maksimal yaitu sebesar 2 juta ton alumina per tahun.
"WHW sudah sampai pada kapasitas penuh pertahunnya sebesar 2 juta ton per tahun, belum ada rencana meningkatan dari pemurnian SGA-WHW ini," ungkap Yusak dalam public ekspose yang dilakukan secara daring, Jumat (16/05).
Dengan kinerja yang sangat positif, CITA kembali menebar dividen tahun ini dengan total Rp 1,29 triliun atau Rp 328 per lembar saham. Jumlah dividen yang dibagi ini mencapai 52% dari laba bersih CITA di tahun 2024.
Sepanjang tahun 2024, CITA juga melaporkan telah memenuhi 99% dari target produksi dan penjualan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), yaitu 4,77 juta Wet Metrik Ton (WMT) untuk produksi dan 3,65 juta Dry Metrik Ton (DMT) untuk penjualan.
"Di tahun 2025, diperkirakan harga alumina mungkin saja terkoreksi sehingga dapat berdampak kepada profitabilitas. Tetapi, kami tetap yakin bahwa strategi jangka panjang yang kami lakukan dapat membuahkan hasil yang positif di masa depan bagi para pemegang saham dan kemajuan bangsa ini.” tambah Yusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News