Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Maskapai Citilink, milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) optimistis membukukan laba Rp 200 miliar di tahun 2013 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Elisa Lumbantoruan, Direktur Keuangan Garuda Indonesia di Jakarta, Jumat (3/2).
“Tapi tahun ini kami perkirakan laba usaha masih negatif Rp 10 miliar- Rp 15 miliar,” ungkapnya. Namun begitu, Elisa unit bisnis Citilink sudah mampu membiayai operasional sendiri, bahkan mencatat arus kas positif sebesar Rp 20 miliar- Rp 25 miliar.
“Di bisnis low cost carrier (LCC), biaya operasional paling besar disedot bahan bakar sekitar 50%-60%. Dan Citilink bisa membayar bahan bakar, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya,” jelas Elisa.
Saat ini, dari struktur operasional, Citilink belum cocok bisa dikategorikan sebagai angkutan LCC, karena memakai pesawat Boeing jenis klasik. “Idealnya Citilink memakai Airbus 320, karena tipe pesawat ini lebih menguntungkan dari Boeing 737,” tegasnya.
Vice President Citilink, Con Korfiatis menyebutkan, untuk mencapai target laba tersebut, pihaknya akan menambah jumlah penumpang. Tahun lalu, Citilink mengangkut 1,6 juta penumpang dengan 8 rute penerbangan di 8 kota. “Tahun ini Citilink akan mengoperasikan 20 unit pesawat dan menargetkan 4,5 juta penumpang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News