kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Citilink target pendapatan US$30 juta di 2015


Rabu, 14 Januari 2015 / 14:54 WIB
Citilink target pendapatan US$30 juta di 2015
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Jasamarga Related Business (JMRB) Dian Takdir Badrsyah saat tenant visit proyek Travoy Hub di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur, Kamis (12/1/2023).


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Maskapai Citilink menargetkan angka US$30 juta untuk pendapatannya dari kargo di tahun ini, seperti yang disampaikan Pelaksana tugas Direktur Utama Citilink Albert Burhan.

"Kami menargetkan untuk memperoleh keuntungan dari kargo antara US$28 juta dan US$30 juta. Sedangkan tahun lalu sudah mencapai US$18 juta," kata Albert, Rabu (14/1).

Hal tersebut didukung juga dengan revenue di bidang layanan penumpang, yang mengalami peningkatan pendapatan sekitar 30 hingga 40%, ucapnya.

Untuk mendukung rencana tersebut, maskapai penerbangan yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia itu melakukan sejumlah peningkatan pelayanan bagi konsumen.

Salah satunya dengan meluncurkan sistem pembayaran kargo daring atau "online" yang bekerja sama dengan salah satu bank swasta di Indonesia.

"Melalui sistem ini kami harapkan volume angkutan kargo akan meningkat. Dari 10.000 ton per bulan pada 2014, menjadi 13.000 ton tiap bulannya di tahun ini," tutur Albert, menjelaskan.

Menurut dia, dengan adanya sistem pembayaran daring tersebut, juga mampu merepresentasikan bentuk komitmen Citilink untuk tumbuh bersama para komunitas agen kargo nasional.

Ia menambahkan, walaupun Citilink melayani penerbangan dan pengiriman barang domestik, namun mereka memiliki keinginan untuk ekspansi ke luar negeri.

"Ada rencana ke luar, tapi masih lihat kompetisinya seperti apa. Jika tidak terlalu bagus pasarnya, lebih baik kita fokus di dalam dulu," ujar Albert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×