kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Citra Marga jajaki bisnis jalan tol Asia Tenggara


Jumat, 15 Agustus 2014 / 12:06 WIB
Citra Marga jajaki bisnis jalan tol Asia Tenggara
ILUSTRASI. Jangan Disepelekan! Ini Dampak Penggunaan Softlens yang Jarang Diketahui


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) tengah mempersiapkan diri melebarkan sayap bisnis ke area regional. Untuk memuluskan aksi ini, perusahaan pengelola jalan tol ini memasukan profesional dari luar negeri.

CMNP menggaet Lasmar L Edullantes, warga negara Filipina untuk duduk di jajaran direksi. "Pak Lasmar ini lebih banyak bermain di regional. Ia lagi ngincer proyek ruas jalan tol di Sri Lanka dan Vietnam," kata Indrawan Sumantri, Direktur Keuangan Citra Marga Nusaphala Persada, Kamis (14/8).

Namun hingga kini, manajemen perusahaan masih belum memutuskan bentuk ekspansi yang bakal diambil. Sejak pergantian direksi lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 13 Agustus kemarin, pihaknya belum membahas secara mendalam soal aksi usaha ini.

Tapi ada kemungkinan, kata Indrawan, pihaknya akan masuk sebagai sub holding proyek ruas jalan tol di suatu negara kawasan Asia Tenggara.

Untuk langkah awal, Citra Marga bakal masuk ke negara yang sedang gencar menggarap proyek jalan tol. Seperti Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Filipina. Sedangkan Malaysia dan Singapura dianggap sudah memiliki bisnis tol yang sudah maju. "Kalau portofolionya hanya di Indonesia saja maka kami akan terganjal masalah yang selalu sama yaitu soal pembebasan lahan," bebernya.

Selain untuk menghadapi pasar bebas ASEAN, ekspansi ini juga untuk meraup pemasukan dalam bentuk mata uang asing. Sejauh ini, kata dia, CMNP cuma mengantongi pendapatan rupiah saja.

Meski begitu, perusahaan ini hingga kini belum bisa membeberkan jumlah dana yang disiapkan untuk ekspansi ke luar negeri ini. Ada kemungkinan, untuk pendanaan proyek luar negeri, CMNP bakal menerbitkan menerbitkan global bond. "Saya belum tahu berapa dan kapan akan dilakukan karena kami juga belum tahu seperti apa proyek tersebut," elak dia.

Berharap dari JORR

CMNP memang harus bekerja keras mencari pundi-pundi baru. Soalnya, memasuki paruh kedua tahun ini,  perusahaan ini masih belum berhasil mengantongi separuh dari target pendapatan yang diincar. Perseroan hanya bisa meraup pendapatan pada angka Rp 472,35 miliar atau berkisar 31,49% dari target mencapai Rp 1,5 triliun. Meski begitu, Indrawan masih optimistis bisa meningkatkan kinerja pada semester II nanti.

Uniknya justru pengoperasioan jalan tol JORR W2 oleh PT Jasa Marga Tbk dinilai bisa menjadi salah satu faktor pendongkrak kinerja. Dengan dibukanya ruas jalan tol tersebut akan bisa mengurangi melintasnya truk-truk dengan beban berat yang selama ini banyak melintas ruas jalan tol Wiyoto Wiyono miliknya bisa berpindah ke sana. "Bila truk sudah tidak banyak lagi di rol ini, maka kendaraan normal bisa lebih banyak masuk tol kami," urainya.

Selain itu, berkurangnya angkutan truk bisa menekan biaya beban pemeliharaan jalan tol perusahaan. Selama ini dengan banyaknya jumlah truk yang melintas di ruas tol Wiyoto Wiyono maka perusahaan harus menanggung beban operasional cukup besar.

Tercatat, sepanjang semester I saja beban pelayanan dan pemeliharaan jalan CMNP meningkat tajam sekitar 51,43% dari Rp 28,096 miliar menjadi Rp 57,85 miliar.

Peningkatan jumlah beban itulah yang kemudian menyebabkan margin labanya tergerus cukup tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laporan keuangan CMNP semester I kemarin menunjukkan margin laba CMNP mengalami penurunan dari semula 43,28% menjadi 37,01%.

Selain itu, Citra Marga juga berharap adanya efek positif dari kenaikan tarif ruas jalan tol akhir tahun lalu. Menurut Indrawan, hingga akhir Juni 2014, efek kenaikan ruas tol yang dialaminya masih belum maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×