kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.235   -14,00   -0,09%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Coca Cola lanjutkan komitmen investasi di RI


Rabu, 28 Oktober 2015 / 22:55 WIB
Coca Cola lanjutkan komitmen investasi di RI


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Rupanya, tidak semua hasil komitmen investasi yang Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) bawa ke Indonesia dari para pengusaha Amerika Serikat (AS) adalah kesepakatan baru.

Salah satunya, kesepakatan bisnis Coca Cola yang ingin berinvestasi di Indonesia untuk perluasan pabrik minuman.

Hasil kunjungan Jokowi ke AS pada 25 Oktober 2015 hingga 29 Oktober 2015 menyebutkan Coca Cola ingin berinvestasi di Tanah Air senilai US$ 500 juta.

Padahal, rencana investasi Coca Cola tersebut sudah tertuang sejak tahun 2014 lalu, dan perusahaan mulai merealisasikan investasi tersebut pada pertengahan tahun 2015.

Andrew Hallatu, Communication Manager PT Coca Cola Indonesia, menyampaikan, hasil komitmen investasi yang Jokowi bawa ke Indonesia itu sebagai gong kalau Indonesia menjadi sorotan investor asing untuk berinvestasi.

Namun, Coca Cola ingin berinvestasi bukanlah hal baru karena perusahaan telah merealisasikan komitmen investasi sebelum Joko Widodo pergi ke AS.

Misalnya, Coca Cola Company melalui PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) telah mencairkan investasi sebesar US$ 63 juta untuk pada Agustus 2015.

Investasi tersebut termasuk dalam konsep bisnis investasi US$ 500 juta untuk tiga tahun-empat tahun ke depan.

"Nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) Indonesia dan AS itu sebagai reconfirm," katanya, kepada KONTAN, Rabu (28/10).

Wilson Siahaan, Head of Corporate Affairs PT Coca Cola Amatil Indonesia mengatakan, investasi sebesar US$ 500 juta itu untuk perluasan bisnis pabrik Coca Cola yang berjumlah sembilan pabrik.

Perluasan bisnis adalah penambahan lini produksi seperti pusat distribusi atau mega distribution center (MDC), penyediaan mesin pendingin dan infrastruktur lainnya.

Tahap awal, perusahaan menambah lini produksi di pabrik Pandaan-Jawa Timur senilai US$ 63 juta.

Selanjutnya, akan menambah lini untuk pabrik di Semarang dan Bekasi.

"Nantinya, ke-9 pabrik akan memperoleh tambahan lini produksi," jelasnya.

Sembilan lokasi pabrik mereka di antaranya di Medan, Padang, Lampung, Pandaan-Surabaya, Semarang, Cibitung, Cikedok, Bali dan Sumedang.

Sayangnya, ia enggan menyampaikan secara detail kebutuhan investasi setiap pabrik untuk penambahan lini produksi, karena perusahaan perlu melakukan kajian.

Namun, penambahan lini produksi ini akan meningkatkan kapasitas produksi minuman di bawah payung Coca Cola Amatil Indonesia.

"Peningkatan kapasitas produknya belum terlihat," ucap Wilson.

Sebagai gambaran, penambahan lini produksi baru di pabrik Pandaan memiliki kapasitas 475 botol per jam dengan kapasitas 1,5 liter, dan 600 botol per jam untuk kapasitas 1 liter per jam.

Dengan tambahan kapasitas produksi tersebut, maka total kapasitas produksi pabrik Pandaan adalah sebesar 885.860 botol per jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×