Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tren penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan mulai tumbuh. Produsen material alternatif kayu, PT Conwood Indonesia, menangkap peluang ini sebagai kesempatan menumbuhkan bisnisnya.
"Khususnya di ritel, kita ingin kontribusinya bisa 70 % di tahun ini," sebut Commercial Director PT Conwood Indonesia, Rizki Kresno Edhie kepada KONTAN (12/4).
Anak perusahaan yang menginduk kepada Grup Siam City Cement ini sudah masuk ke Indonesia sejak 2012. Perusahaan ini secara khusus menjual produk material bangunan berbahan campuran semen dan serat selulosa, namun memiliki tampilan luar seperti kayu.
Material tersebut kebanyakan sudah dalam keadaan siap pasang, sehingga dijuluki portable manufacture. "Sampai saat ini pasarnya positif," ujar Rizki.
Ia mengatakan di tahun lalu, 2016, ritel Conwood berkontribusi sebesar 60 % dari total pendapatan.
Selain ritel, Conwood juga terlibat dalam beberapa proyek pembangunan rumah dan properti. Baru-baru ini (10/4), dua rumah siap jadi (portable manufacture) dibeli oleh Holcim Indonesia untuk disumbangkan kepada dua keluarga di Pidie, Aceh. " Yang dipesan kedua tipe 36," ujar Rizki.
Sampai saat ini Conwood memproduksi portable manufacture khusus ukuran 25 dan 36. Kata Rizki, harga masing-masing sekitar Rp 40 juta dan Rp 60 juta.
Selain pembelian portable manufacture, Conwood mengaku juga menangani proyek-proyek pengembang besar seperti Ciputra, Sinarmas Land, dan Summarecon. Namun Rizki tidak bisa menyebutkan besaran nilai-nilai proyek tersebut yang di peroleh Conwood.
Sampai saat ini, Conwood memiliki satu pabrik di Cikarang, Jawa Barat dengan lima lini produksi. Kapasitas terpasang untuk memproduksi material semen selulosa tersebut sekitar 36.000 ton per tahun. "Untuk utilisasi hampir 80 %," sebut Rizki.
Pabrik tersebut dibangun dengan nilai investasi US$ 100 juta. Rizki mengatakan tahun ini belum akan meningkatkan kapasitas produksi. Conwood masih memaksimalkan lini yang sudah ada. Jika kurang, Conwood bakal memasok lewat impor material dari Thailand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News