kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 berlanjut hingga akhir tahun, konsumsi listrik 2020 ditaksir turun 6,25%


Minggu, 02 Agustus 2020 / 19:16 WIB
Covid-19 berlanjut hingga akhir tahun, konsumsi listrik 2020 ditaksir turun 6,25%
ILUSTRASI. Konsumsi listrik sepanjang semester I tahun ini ditopang oleh segmen rumah tangga yang naik 9,84%.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 menyebabkan pertumbuhan konsumsi (demand) listrik merosot. PT PLN (Persero) pun telah membuat skenario untuk memproyeksikan pertumbuhan demand listrik jika covid-19 terus berlanjut hingga akhir tahun nanti.

Merujuk pada skenario tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, konsumsi listrik hingga Desember 2020 ditaksir bakal anjlok hingga 6,25% dibandingkan tahun lalu. "Mereka (PLN) memprediksi bahwa pertumbuhan tahun 2020 sampai Desember minus 6,25% dengan konsumsi di 2019 sampai Desember," kata Rida dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/7).

Rida menyebut, konsumsi listrik sepanjang semester I tahun ini ditopang oleh segmen pelanggan rumah tangga yang naik 9,84% seiring dengan meningkatnya aktivitas di era work from home (WFH). Namun, peningkatan konsumsi di segmen rumah tangga tidak mendongkrak anjloknya konsumsi dari segmen bisnis dan industri.

Baca Juga: Simak! Berikut pembangkit dan proyek kelistrikan 35.000 MW yang terdampak Covid-19

Dibandingkan semester I tahun lalu, konsumsi listrik segmen sosial turun 1,13%. Golongan pelanggan bisnis turun lebih dalam yakni 6,68%. "Industri lebih parah, turun 7,18%. Sementara overall, sampai Juni itu masih tumbuh 0,96%," terang Rida.

Selain di golongan rumah tangga, peningkatan konsumsi listrik juga terjadi pada golongan transaksi, curah dan pelayanan khusus yang naik hampir 43%. Hal itu didorong dengan adanya transportasi masal seperti Mass Rapid Transit (MRT) serta Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Tapi, pertumbuhan konsumsi listrik masih ada di tren yang negatif. Pertumbuhan konsumsi listrik bulan Juni 2020 masih turun 7,06% dibandingkan dengan Januari 2020. Secara wilayah, terdapat delapan sistem yang mengalami penurunan lebih dari 5%.

Kedelapan sistem tersebut adalah Sumatra Barat (-7,12%), Sulselra (-7,68%), Bali (-32,87%), Jatim (-6,33%), Jateng (-6,28%), Jabar (-10,57%), Banten (-12,82%), dan Disjaya-Tangerang (-5,62%).

Baca Juga: Simak upaya PLN perbaiki kinerja keuangan di sisa tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×