kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

CP Prima targetkan penjualan sebesar Rp 7,4 triliun di 2019


Senin, 24 Juni 2019 / 20:23 WIB
CP Prima targetkan penjualan sebesar Rp 7,4 triliun di 2019


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan akuakultur, PT Central Proteina Prima Tbk (CP Prima) menargetkan penjualan sebesar Rp 7,4 triliun hingga akhir 2019. Target ini sama dengan penjualan tahun 2018.

Perusahaan mematok target yang sama dengan sebelumnya karena memperhitungkan faktor cuaca dan intensitas curah hujan hingga akhir 2019. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap produksi CP Prima.

Sekadar informasi, hingga kuartal I 2019, total penjualan yang sudah direalisasikan oleh CP Prima sebesar Rp 1,82 triliun. Angka ini diharapakan akan meningkat ketika kuartal dua berakhir. "Kuartal dua merupakan puncak penjualan pakan ikan. Dari sisi volume memang sudah ada kenaikan penjualan," kata Irawan Tirtaritadi dalam pemaparan publik di The Energy Building, Senin (24/6).

Sementara itu, di semester dua nanti, perusahaan akan lebih banyak berharap pada penjualan pakan udang. Irawan bilang industri akuakultur, khususnya udang, secara musiman akan membaik di enam bulan terakhir. Selain itu, perusahaan berharap agar harga bahan baku dan nilai tukar dollar terhadap rupiah menjadi lebih stabil.

"Kalau musimnya, pakan udang di semester dua malah lebih baik dari pada semester satu. Pakan udang itu sangat bergantung pada kondisi cuaca," kata Irawan. Merujuk pada BMKG, Irawan memproyeksikan musim kemaru nanti akan baik untuk penjualan pakan udang.

Sedikit gambaran saja, jika curah hujan tinggi budi daya udang bisa terganggu, sehingga berdampak pada hasil panen maupun penjualan pakan, begitu pula sebaliknya.

Sekadar informasi, penjualan di kuartal I 2019 terkoreksi tipis dibandingkan dengan kuartal sebelummya. Irawan bilang, penurunan ini adalah imbas dari kenaikan harga bahan baku dan dolar yang terjadi di 2018. "Untuk kuartal satu ini, bahan baku sudah kita beli dengan harga yang terdepresiasi, sehingga harga bahan baku relatif lebih mahal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×