kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

CTI IT Infrastructure Summit tingkatkan pengetahuan tentang AI


Rabu, 13 Maret 2019 / 19:24 WIB
CTI IT Infrastructure Summit tingkatkan pengetahuan tentang AI


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Computrade Technology International (CTI) kembali menggelar CTI IT Infrastructure Summit 2019 yang keenam. Pada acara tersebut pakar IT berbagai informasi kepada profesional bisnis akan teknologi artificial intellegence dan aplikasinya bagi bisnis.

Rachmat Gunawan, Direktur CTI menyebutkan bahwa teknologi sesungguhnya AI sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari melaui penggunaan virtual asistant dan aplikasi navigasi, hingga mulai diadopsi bisnsi untuk meningkatkan layanan pelanggan, mendeteksi penipuan, bahkan memberikan rekomendasi medis.

"Terlebih menurut riset IDC Indonesia merupakan negara dengan adopsi tertinggi di Asia Tenggara, hanya saja masih banyak pelaku bisnis yang bingung mendefinisikan penggunaan AI," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Rabu (13/3).

Berdasarkan hal tersebut itu pula, CTI Group mengadakan CTI IT Infrastruktur Summit 2019. Ia pun optimis adopsi AI di Indonesia akan terus bertumbuh lantaran berdasarkan riset Accenture diprediksi AI dapat meningkatkan produktivitas perusahaan 40% pada 2023.

Selain itu, juga memberikan nilai tambah bruto (GVA) di 16 industri sebesar US$ 14 triliun. Disebutnya juga bahwa melalui adopsi AI nilai bagi keuntungan di industri akan naik 84% pada sektor pendidikan, 74% pada layanan akomodasi dan makanan, 71% pada konstruksi, 59% pada wholesale dan ritel, serta 55% pada sektro kesehatan.

Sedangkan untuk industri manufaktur dapat menghemat biaya invetaris sebesar 20%-50% dan mengurangi kesalahan prediksi supply chian sebesar 50%, serta biaya logistik sebesar 5%-10%.

Robert Suryakusuma, Country Manager Aruba Indonesia juga menilai bahwa dengan adopsi AI mampu mentransformasi dan mengoptimalkan bisnis dalam mengelola jaringan, terutama dalam sisi keamanan dan ketersediaan, serta tak akan menggantikan peran manusia melainkan memperluas kesempatan kerja baru guna menjaga keamanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×