Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Realisasi pendapatan pra penjualan atau marketing sales PT Ciputra Development Tbk per Juli 2017 memang masih jauh panggang dari api jika dibandingkan target tahunan. Namun, perusahaan milik taipan Ciputra alias Tjie Tjin Hoan itu yakin, target tahunan bisa terpenuhi. Menurut mereka, pasar properti mulai menghangat sejak bulan lalu.
Realisasi pendapatan pra penjualan Ciputra Development dari Januari-Juli 2017 mencapai Rp 3,3 triliun. Target itu setara 38,82% dibandingkan dengan target sepanjang 2017 ini: Rp 8,5 triliun.
Dasar optimisme Ciputra Development adalah penurunan 7 day repo rate (7DRR) oleh Bank Indonesia, dari 4,75% menjadi 4,50% . Efek lebih jauhnya adalah suku bunga deposito atau simpanan bank berpotensi turun.
Menurut catatan Ciputra Development, penjualan properti bahkan sudah mulai mendaki sejak Agustus 2017 atau pada bulan yang sama dengan penurunan 7DRR.
"Orang yang punya simpanan di bank sudah punya alasan untuk mulai investasi lagi di sektor rill termasuk properti," prediksi Tulus Santoso, Direktur Ciputra Group kepada KONTAN, Kamis (31/8) pekan lalu.
Ciputra Development berharap, suku bunga kredit properti bisa segera mengekor penurunan 7DRR. Kalau hal itu terwujud, perusahaan berkode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia itu semakin yakin penjualan properti bisa lebih mendaki.
Maklum, saat ini 50% konsumen Ciputra Development melakukan pembelian dengan skema kredit. Kalau dibandingkan dengan periode dua tahun terakhir, porsi pembelian kredit tersebut membesar. Porsi pembelian kredit konsumen mereka pada tahun 2015 dan 2016 yakni masing-masing 29% dan 43%.
Target segmen harga
Selain berharap faktor eksternal, Ciputra Development menyadari aksi internal juga penting. "Selanjutnya, tugas kami adalah bagaimana mengeluarkan produk yang unik dan menarik untuk bisa mengakselerasi pasar yang semakin baik ini," tutur Tulus.
Dus, pada semester II 2017 Ciputra Development siap merilis tiga proyek baru. Mereka memilih segmen properti dengan harga jual Rp 1 miliar-Rp 2 miliar per unit. Pertimbangannya, segmen harga tersebut populer di antara segmen harga lain.
Proyek pertama Ciputra Development akan rilis bulan ini. Proyek tersebut adalah menara kedua apartemen The Newton di kawasan Ciputra World 2, Jakarta. Total bakal ada 600 unit apartemen.
Lantas bakal menyusul mixed use Citra Plaza Batan di Batam, Kepulauan Riau. Proyek seluas 70.000 meter persegi (m²) itu terdiri dari apartemen, perkantoran dan mall. Untuk debut perdana, Ciputra Development berencana meluncurkan satu menara apartemen dalam dua bulan ke depan.
Sementara proyek ketiga berwujud hunian tapak. Ciputra Development akan menawarkan klaster baru Citraland Surabaya di Surabaya, Jawa Timur.
Tiga proyek baru tadi bakal melengkapi proyek baru pada semester I 2017. Sebelumnya, Ciputra Development meluncurkan perumahan Tallasa City Makassar di Makassar, Sulawesi Selatang dan Citraland Cibubur di Jawa Barat. Harga jual proyek Tallasa City tahap I yakni Rp 700 juta-Rp 2 miliar per unit. Kalau harga jual Citraland Cibubur mulai dari Rp 400 jutaan.
Meski masih optimistis memenuhi target marketing sales, Ciputra Development memprediksi pendapatan dan laba tahun ini bakal flat. Alasannya, pembukuan penjualan tahun ini bakal lebih banyak tercatat di dalam laporan keuangan tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News