Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bisnis buah lokal masih sangat prospektif di pasar ekspor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor buah periode Januari-Agustus 2011 mencapai US$ 257,10 juta atau naik 60,27% ketimbang nilai ekspor Januari-Agustus 2010 yang sebesar US$ 160,41 juta.
Menurut Hasan Widjaja, Ketua Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia (AESBI), cuaca tahun ini yang mendukung menjadikan produktivitas buah juga ikut terdongkrak. "Dibandingkan tahun lalu, kondisi seperti ini sangat berpengaruh bagi perkembangan tanaman buah," ujar Hasan kepada KONTAN (18/10).
Meningkatnya volume produksi dan ekspor buah-buahan dari tahun ke tahun membuktikan bahwa buah-buahan Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Beberapa komunitas buah unggulan untuk ekspor antara lain buah tropis seperti mangga, manggis, salak, semangka, dan melon.
Eric Solomon, Manager PT Sanjaya Sentosa, mencatat, volume ekspor buah mangga dan manggis mencapai 5 hingga 7 ton. Namun seiring dengan membaiknya cuaca, tahun ini ia menargetkan ekspor buah bisa menembus angka 15 sampai 20 ton.
Kalah bersaing
Meskipun volume dan nilai ekspor buah lokal mengalami kenaikan, namun membanjirnya impor buah juga sangat mempengaruhi harga dari para petani lokal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor buah periode Januari-Agustus 2011 mencapai US$ 595,88 juta, naik 38,29% ketimbang nilai impor Januari-Agustus 2010 yang sebesar US$ 430,88 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News