Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Edy Can
JAKARTA. Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia memperkirakan ekspor buah tahun ini akan lebih baik. Penyebabnya karena cuaca tahun ini lebih baik.
“Mulai Mei lalu sudah mulai agak panas, tidak terlalu banyak hujan sehingga produksinya bisa meningkat hingga 15%,” kata Ketua Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia Hasan Wijaya, Senin (8/8).
Hasan mengatakan selain kelapa, ekspor mangga juga akan mengalami kenaikan baik dari sisi produksi maupun dari sisi harga. Harga mangga di pasar dunia diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 5%.
Hasan mengatakan permintaan dunia akan buah-buahan tropis semakin tinggi. Namun, dia menyayangkan kemampuan produksi Indonesia belum bisa memenuhi permintaan pasar dunia. “Permintaan sebenarnya banyak, seperti untuk manggis, nanas, tetapi memang produksi kita masih rendah karena belum ada area yang benar-benar menjadi sentra produksi buah,” katanya.
Pada periode Januari 2011 hingga Mei 201, nilai ekspor terbesar dibukukan oleh komoditas kelapa dengan nilai US$ 64,645 Juta dan volume 13.998 ton. Kemudian disusul oleh komoditas pinang dengan nilai US$ 56,405 juta dan volume 12.518 ton.
Data Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor naik 51,17% menjadi US$ 282,358 juta bila dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu yang sebesar US$ 202,459 juta. Untuk Juni 2011, nilai ekspor buah dicatat sebesar US$ 30,756 juta. Angka ini naik sebesar US$ 1,27 juta atau 4,31% dari ekspor Mei 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News