kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cuaca panas, penjualan AC Sharp melejit 50%


Minggu, 02 Juli 2017 / 20:16 WIB
Cuaca panas, penjualan AC Sharp melejit 50%


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Cuaca yang kian panas membawa berkah bagi penjualan mesin pendingin ruangan. Salah satunya dirasakan oleh PT Sharp Electronics Indonesia. Sharp mencatat kenaikan signifikan yakni hingga 50% dibanding kuartal sebelumnya.

"Karena udara memang panas, musim hujan yang panjang sudah selesai dan sekarang memasuki musim panas jadi orang-orang yang menunda segera membeli AC," jelas National Sales General Manager PT sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo kepada KONTAN, Minggu (2/7).

Sebagai catatan, penjualan AC di Indonesia memang sangat dipengaruhi oleh cuaca yang kian memanas. Merujuk data KONTAN dari hasil riset konsultan Gfk, penjualan AC di Indonesia hingga Juni tahun lalu mengalami kenaikan hingga 13,9%. Tampaknya trend ini dapat terulang lagi di pengawal musim panas tahun 2017.

Dengan market share di kisaran 18%-20%, Sharp bisa dibilang bersaing cukup ketat dengan perusahaan elektronik lainnya. Sharp sendiri menawarkan beberapa opsi dari model pendingin ruangan basic, model menengah dengan teknologi plasma cluster dan model inverter untuk pasar atas. Penjualan terbesar terletak pada model basic yang memberikan kontribusi sebesar 60% terhadap sektor retail AC Sharp.

Untuk model kelas atas yakni seri dengan teknologi J-Tech Inverter ditujukan untuk masyarakat urban dengan daya beli besar. Pasalnya setiap unit dibanderol dengan kisaran harga Rp 3-Rp 6 juta namun sudah dilengkapi dengan teknologi efisiensi listrik hingga 60% dan ramah lingkungan.

Namun penjualan untuk seri ini masih jauh di bawah model basic dan medium. "Penjualan AC inverter Sharp baru 10%," jelas Andri.

Tak hanya mencatat kenaikan penjualan AC, perusahaan asal Jepang yang telah berdiri sejak 1970 di Indonesia ini optimis akan mengalami kenaikan penjualan AC hingga 20% di kuartal ketiga. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa model pendingin ruangan terbaru yang akan rilis dalam waktu dekat di kuartal ketiga.

Namun Andri enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai inovasi terbaru Sharp, "tunggu nanti di bulan Juli ini," katanya.

Ketika ditanya mengenai rencana ekspansi lainnya, Sharp tetap akan fokus pada pasar retail dan belum menjurus ke korporasi, pemerintah dan hotel, lantaran pemesanan di segmen ini di tahun 2017 belum terlalu banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×