kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Cushman & Wakefiled: Permintaan Rumah Tapak Stabil Selama Januari-Juni 2024


Kamis, 25 Juli 2024 / 22:30 WIB
Cushman & Wakefiled: Permintaan Rumah Tapak Stabil Selama Januari-Juni 2024
ILUSTRASI. Laporan MarketBeat CWI: pasar perumahan di Jabodetabek cukup bergairah selama semester I-2024.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Laporan MarketBeat Cushman & Wakefield Indonesia atau CWI menemukan bahwa pasar perumahan di Jabodetabek cukup bergairah selama semester I-2024. Hal ini ditandai oleh permintaan pasar yang tetap stabil dengan tingkat penjualan keseluruhan mencapai 94,5%. 

Director of Strategic Consulting CWI Arief Rahardjo mengatakan salah satu faktor pendorong tren permintaan rumah tapak adalah insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah atau PPN DTP. 

“Tingkat penjualan keseluruhan masih mencapai 94,5% dengan segmen menengah (Rp 1 miliar-Rp 1,7 miliar jadi segmen yang paling diminati di 29,5%$ dari total permintaan,” ungkap Arief, dalam Konferensi Pers, Kamis (25/7). 

Dia memaparkan, rata-rata penyerapan untuk setiap perumahan adalah 13,6 unit per bulan, atau mengalami penurunan 30% year on year (yoy). Penurunan penyerapan ini tidak berarti adanya penurunan daya belu pasar, namun karena meamng pasokan semester pertama 2024 lebih sedikit dibandingkan semester lalu. 

Menurut Arief, turunnya pasokan rumah ini disebabkan lantaran para pengembang amsih fokus memasarkan produk eksiting ketimbang meluncurkan klaster perumahan baru selama Januari-Juni 2024. 

“Tingkat penyerapan menurun, tapi dari nilai transaksi bertumbuh. Jadi ini menggambarkan naiknya permintaan produk di segmen atas,” jelasnya. 

Sementara itu, salah satu pengembang properti, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp11,2 triliun. Per kuartal I-2024, CTRA telah mencetak marketing sales sebesar Rp 3,3 triliun atau meningkat 24% secara tahunan. 

Kenaikan ini didorong oleh penjualan stok dan maksimalisasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung Pemerintah  (DTP) yang berlaku hingga tahun ini. Beberapa proyek rumah tapak CTRA di Jabodetabek antara lain CitraGarden City Jakarta, Citra City Sentul, CitraGarden Serpong, CitraRaya Tangerang, dan CitraGarden Bintaro. 

Ada juga PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) yang mencatatkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 820 miliar hingga Juni 2024. 

Mengutip catatan KONTAN, disebutkan bahwa aset rumah tapak masih menjadi fokus kerja MTLA dan masih produk unggulan. Beberapa proyek residensial MTLA yang akan merilis produk baru adalah dari Metland Cyber Puri.

Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) Siap Penuhi Kebutuhan Batubara Domestik

Menarik Dibaca: MR.DIY Ajak Ibu dan Anak Bermain Berasama biar Semangat Kembali Bersekolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×