Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia mengindikasikan kegiatan usaha makin membaik di kuartal IV 2020. Salah satu sektor yang diprediksi meningkat di kuartal IV ini adalah sektor hotel dan restoran.
Dafam Hotel Management (DHM), pengelola jaringan hotel Dafam sekaligus anak usaha PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) juga berharap akan ada peningkatan tingkat hunian hotel di kuartal akhir tahun ini.
CEO DHM Andhy Irawan mengatakan, tingkat okupansi hotel masih terbilang stagnan dan belum optimal di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlangsung Maret hingga Juni lalu, terjadi peningkatan okupansi sekitar 20%. "Ada peningkatan sekalipun tidak signifikan kecuali Dafam yang di Gili Air Lombok masih stagnan," ungkapnya pada Kontan.co.id, Kamis (15/10).
Baca Juga: Ada 8 proyek pembangunan hotel, Dafam siapkan dana sekitar Rp 800 miliar
Menurutnya, penerapan PSBB jilid II juga berpengaruh terhadap kinerja beberapa hotel Dafam di Indonesia. Andhy mengaku ada pembatalan pemesan hotel baik dari individu maupun pembatalan dari pesanan grup.
Yang jelas, DHM mengharapkan perbaikan kinerja di sisa akhir tahun 2020. Andhy bilang, dengan adanya akhir pekan panjang di akhir bulan ini seharusnya tingkat okupansi hotel akan terkerek.
"Tetapi sekarang tidak bisa diprediksi karena ada pandemi Covid-19, biasanya setiap long weekend begini okupansi hotel bisa 90%-100%," tambahnya.
Guna menggaet pengunjung, Dafam Hotel juga menyediakan paket bundling dengan airline dan beberapa hotel menyediakan promo akhir tahun. Dafam Hotel juga memastikan penerapan protokol kesehatan dalam operasionalnya.
Selanjutnya: Ada pandemi virus corona, Dafam Hotel Management tambah jaringan hotel baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
