kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Dahlan dianggap tak serius selamatkan Merpati


Rabu, 22 Januari 2014 / 19:42 WIB
Dahlan dianggap tak serius selamatkan Merpati
ILUSTRASI. Men pose with smartphones in front of displayed Whatsapp logo in this illustration September 14, 2017. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) menunggu keseriusan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menyelamatkan maskapai tersebut. Hingga saat ini masalah finansial masih terus berlarut.

Ketua Serikat Karyawan (Sekar) Merpati, Purwanto mengatakan, Dahlan telah mengambil keputusan tiga hal dalam penyelamatan merpati untuk jangka waktu tiga bulan ke depan. Namun, dalam kenyataan serta praktiknya, keputusan itu tidak diiringi dengan upaya melakukan percepatan aksi-aksi korporasi bagi Merpati. Misalnya saja dengan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengambil keputusan-keputusan strategis penyelamatan.
 
"Penyelamatan diupayakan melalui Debt Swap of Equity, di mana hutang Merpati yang mencapai Rp 7 triliun akan dijadikan saham. Namun hal itu perlu waktu untuk menyelesaikannya. Ini tidak akan menjadi solusi bila tidak diiringi dengan penyuntikan modal. Kalau ini terjadi Merpati bisa tutup lebih awal," kata Purwanto kepada Tribunnews, Rabu (22/1/2014).

Padahal, dalam waktu eranya Dahlan Iskan, Merpati  telah tiga kali melakukan pergantian direksi maskapai BUMN tersebut. Namun hal itu tidak menjadikan kondisi  perusahaan semakin baik namun semakin memburuk karena tidak dibarengi dengan kebijakan dan solusi dari pemegang saham serta pemerintah. "Mau diganti 100 kali pun akan menjadi pepesan kosong semata," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×