kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Dahlan minta Merpati bentuk anak usaha baru


Jumat, 17 Januari 2014 / 20:21 WIB
Dahlan minta Merpati bentuk anak usaha baru
ILUSTRASI. Minyak makan merah (minyak sawit merah).


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Setelah terlilit utang yang cukup banyak, pemerintah akhirnya tetap memutuskan memberi kesempatan maskapai Merpati Nusantara untuk tetap beroperasi.  

Namun ,upaya penyelamatan tersebut tidak serta merta diberikan begitu saja. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) justru mewajibkan perusahaan pelat merah tersebut untuk membentuk anak usaha baru.

"Saya sudah bilang 2 minggu lalu tapi sampai sekarang belum. Mau hidup atau tidak? kalau mau, ya segera bentuk (anak usaha)," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (17/1).

Sayangnya, mantan dirut PLN itu tak memastikan kapan batas waktu pelaksanaan perintah tersebut harus dilakukan. Dahlan hanya mengatakan Merpati harus segera mencari mitra untuk membentuk perusahaan KSO (Kerjasama Operasi) yang tepat.

Namun opsi pendirian anak usaha ternyata bukan dilakukan untuk membayar hutang Merpati yang sudah mencapai sekitar Rp 6,5 triliun.

Kata dia, perusahaan baru itu hanya diproyeksikan untuk menanggung biaya operasional perusahaan bukan untuk mengembalikan utang. Menurut Dahlan, sembari menunggu proses konversi utang menjadi saham, perusahaan harus bisa mencari cara untuk bertahan hidup.

Sementara mengenai bentuk anak usahanya, ia memastikan perusahaan baru itu masih tetap bergerak di bidang penerbangan.

Dahlan mengaku menyerahkan hal tersebut kepada jajaran direksi Merpati. Namun ia mensyaratkan perusahaan baru itu diminta meneruskan misi induknya.

Dia menambahkan, hingga kini sudah terdapat sedikitnya 15 investor yang mengaku berminat untuk menjadi mitra KSO anak perusahaan merpati. Di antara 15 investor itu, nantinya akan diseleksi oleh merpati sebagai induk maupun anak perusahaan siapa yang akan terpilih. Sayang ia enggan membeberkan identitas 15 investor tersebut.

Kemudian mengenai modal pembentuan anak perusahaan baru, Merpati dipastikan tidak akan memberi kontribusi dana.

Menurut Dahlan, dengan skema KSO, maskapai pelat merah hanya tinggal menyertakan sumber daya manusia yang dimilikinya sebagai setoran awal. Sedangkan modal akan diberikan oleh mitra KSO.

"Negara juga tidak mau lagi menyuntik modal karena sudah terlalu banyak," tegasnya.

Selain membentuk anak usaha baru, guna mengurangi beban perusahaan, pemerintah juga memutuskan agar Merpati menyerahkan dua anak usahanya yaitu Merpati Maintenance Facility dan Merpati Catering Service ke PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).

Jika keuangan Merpati sudah pulih maka ia bisa kembali melakukan pengambilalihan dua anak usahanya.

Dengan keputusan tersebut maka kini pemegang kendali Merpati adalah Kementerian BUMN bukan lagi Kementerian Koordinator Perekonomian seperti sebelumnya. Rencana pemaparan rancangan bisnis di Kemenko oleh Dirut Merpati Kapten Asep Eka Nugraha akhirnya pun urung dilakukan. Dahlan justru menjanjikan akan adanya kejutan di hari Senin (20/1) mengenai pengambilan keputusan nasib Merpati.

Ketika di konfirmasi mengenai rangkaian pekerjaan rumah yang diberikan tersebut, sayangnya tak satu pun jajaran petinggi maskapai pelat merah itu bersedia menjawabnya. Telepon dan pesan singkat yang dilayangkan Kontan tidak mendapatkan balasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×