kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dahlan larang SPBU di kawasan elite jual premium


Rabu, 25 April 2012 / 10:18 WIB
Dahlan larang SPBU di kawasan elite jual premium
ILUSTRASI. Pekerja menata produk makanan ringan di sebuah gerai ritel modern di Jakarta (15/4/2021). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali bikin kaget banyak orang. Kali ini, ia menginginkan Pertamina tidak menjual premium alias bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di kawasan elite.

Alasan Dahlan adalah, Pertamina belum memiliki metode yang pas untuk membatasi pemakaian bahan bakar minyak, baik yang premium maupun pertamax. Usulan ini menurut Dahlan cukup mengacu pada kebijakan perusahaan Pertamina saja.

"Kebijakan ini tak perlu Keputusan Presiden atau keputusan apapun. Saya minta Pertamina tidak menjual premium di SPBU di kawasan elite," kata Dahlan saat memberikan sambutan di acara Optimalisasi Human Capital untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Korporasi BUMN dan Swasta di Hotel Aryaduta, Rabu (25/4).

Keinginan Dahlan ini tidak secara tiba-tiba. Dahlan sudah menyampaikannya ke Direksi Pertamina. Sebelum hadir ke Seminar, Dahlan menyempatkan diri mampir ke kantor Pertamina di jalan Medan Merdeka Timur.

"Karena mereka rapat, ya saya masuk saja ke ruangan itu, ikut rapat dengan direksi Pertamina. Kemudian saya sampaikan uneg-uneg saya disana," katanya.

Jika keputusan ini dilaksanakan, maka SPBU milik Pertamina di kawasan elite seperti di Pondok Indah, Permata Hijau, Rasuna Said Kuningan dan daerah-daerah kawasan elite lainnya tidak menjual premium.

Masyarakat yang menginginkan premium, bisa membeli di SPBU kawasan pinggiran. Maksudnya, premium itu nantinya memang akan ditujukan untuk masyarakat di kelas ekonomi menengah ke bawah atau yang masih layak disubsidi.

"Soal waktu keputusannya, masih menunggu kesiapan Pertamina. Yang penting saya sudah ngomong," jelasnya. (Didik Purwanto /Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×