kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Dahlan: Tragis, masih ada BUMN yang merugi


Minggu, 09 Desember 2012 / 15:45 WIB
Dahlan: Tragis, masih ada BUMN yang merugi
ILUSTRASI. Anak Sehat


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku masih menemukan ada BUMN yang merugi, yaitu PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS). "Ini agak tragis, saya tidak pernah mengira. DPS itu paling memprihatinkan," kata Dahlan saat acara BUMN Bersama Media di Cisarua Bogor, Minggu (9/12/2012).

Menurut Dahlan, PT Dok dan Perkapalan Surabaya merugi sejak tahun 2008 lalu. Saat itu, perseroan memperoleh pesanan membuat kapal. Namun, karena telat memesan baja dan harga telanjur naik, perseroan mengalami masalah karena harga pesawat jadi melonjak. "Mereka juga tidak berhasil nego lagi soal harga dengan pemesan," tambahnya.

Di satu sisi, perseroan juga mengundurkan waktu pengerjaan kapal tersebut. Apalagi waktu itu adalah krisis moneter, harga barang baku melonjak signifikan. "Sebenarnya pemesannya itu sesama BUMN juga, tetapi karena saat itu saya tidak tahu (belum menjadi Menteri BUMN), ini jadi pembelajaran bagi BUMN yang lain," tambahnya.

Ke depan, Dahlan ingin agar DPS hanya mengurusi jasa pemeliharaan kapal. Apalagi, jumlah galangan kapal di Indonesia mencapai 6.000 unit lebih. "Kalau bikin kapal susah, lebih baik pemeliharaan jasa, ini kan tidak perlu pembelian bahan baku," jelasnya. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×