Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Total volume penjualan semen dalam dua bulan pertama tahun ini merosot 2,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, total volume penjualan semen dalam Januari dan Februari tahun ini mencapai 8,91 juta ton. Padahal, dalam dua bulan pertama tahun lalu, permintaan semen 9,15 juta ton.
Penurunan penjualan semen dalam dua bulan pertama tahun ini disebabkan karena penjualan semen di Februari tahun ini yaitu 4,13 juta ton merosot 8,7% dibandingkan Februari tahun lalu yang sebesar 4,52%.
Padahal di bulan Januari tahun ini penjualan semen masih mencatat peningkatan. Pada Januari tahun ini industri semen mencatat permintaan sebesar 4,78 juta ton. Catatan tersebut meningkat 3,23% dari Januari tahun lalu yang sebesar 4,63 juta ton.
Widodo Santoso, Ketua Umum ASI mengatakan bahwa penurunan permintaan disebabkan karena berbagai hal. "Banyak proyek infrastruktur yang belum dimulai," ujar Widodo pada KONTAN, Senin, (9/3).
Penyebab lainnya adalah curah hujan di bulan Februari yang tinggi, menyebabkan proyek pembangunan tidak optimal. Selain itu sektor perumahan dan properti belum terlalu menggeliat paska kenaikkan tingkat acuan suku bunga perbankan (BI Rate) sebesar 0,25% menjadi 7,75% pada November tahun lalu. Meski sudah kembali diturunkan 0,25% pada menjadi 7,5% pada Februari lalu, dampaknya belum serta merta langsung terasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News