Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Permintaan semen nasional pada Februari tahun ini menurun 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) permintaan semen pada bulan Februari adalah sebesar 4,13 juta ton.
Catatan tersebut menurun 8,7% year on year dari posisi Februari 2014 yang sebesar 4,52 juta ton.
Widodo Santoso, Ketua Umum ASI mengatakan bahwa penurunan permintaan disebabkan karena berbagai hal. "Banyak proyek infrastruktur yang belum dimulai," ujar Widodo pada KONTAN, Senin, (9/3). Penyebab lainnya adalah curah hujan di bulan Februari yang tinggi, menyebabkan proyek pembangunan tidak optimal, dan properti yang belum kembali bergairah.
Persebaran penjualan semen di bulan Februari sebesar 2,27 juta ton di Jawa, turun 7,7% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2,46 juta ton. Menyusul kemudian adalah permintaan semen di Sumatera sebesar adalah sebesar 861,22 ribu ton, yang turun 10,7% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 963,99 ribu ton.
Adapun permintaan semen di Kalimantan sebesar 320,59 ribu ton, turun 8,7% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 351,32 ribu ton. Selain itu penjualan semen di Sulawesi adalah sebesar 312,32 ribu ton, yang turun 8,5% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 341,46 ribu ton.
Berikutnya ada penjualan semen di Bali dan Nusa Tenggara yang sebesar 264,13 ribu ton, menurun 14,1% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 307,70 ribu ton. Penjualan semen di Maluku dan Papua mencapai 95,28 ribu ton, naik 3,3% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 92,23 ribu ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News