Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk catatkan penurunan laba bersih hingga kuartal III-2020. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, tercatat laba bersih emiten bersandi saham TOTL ini turun 40,14%.
Sekretatis Perusahaan TOTL Mahmilan Sugiyo menyebutkan penyebab penurunan laba bersih perusahaan akibat dari beberapa proyek mengalami ketertundaan. "Penurunan terutama dikarenakan beberapa proyek yang mengalami penundaan," ujarnya kepada kontan.co.id, Sabtu (7/11).
Penurunan laba bersih tersebut berawal dari penurunan pada pendapatan perusahaan. Hingga kuartal III-2020, TOTL mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,8 trilun. Realisasi tersebut turun 7,21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,94 triliun.
Berdasarkan segmen usaha, pendapatan dari jasa konstruksi masih menjadi kontributor pemasukan utama, dengan porsi hingga 99,22% atau Rp 1,79 triliun. Pendapatan jasa konstruksi ini turun 7,28% secara tahunan dari Rp 1,93 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Realisasi Kontrak Baru Total Bangun (TOTL) dan Totalindo (TOPS) Anjlok
Selanjutnya, pemasukan sewa properti berkontribusi Rp 10,14 miliar atau 0,56% dan sewa peralatan senilai Rp 3,82 miliar atau 0,21%.
Penurunan pendapatan tersebut juga sebagai dampak dari pandemi yang mengakibatkan penundaan beberapa proyeknya. Sebabnya, Mahmilan mengaku proyek-proyek yang dikerjakan menggunakan skema progress payment. "Saat ini TOTL tidak mengerjakan proyek Turnkey, semua Progress Payment," sebutnya.
Akibatnya, sepanjang sembilan bulan kemarin TOTL mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp 85,68 miliar. Realisasi tersebut turun 40,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 143,15 miliar.
Hingga tutup tahun, Mahilan menyebut perusahaan akan terus berupaya mengejar target yang dibidik. Adapun, TOTL membidik pendapatan Rp 1 triliun – Rp 2,3 triliun, dengan Laba Rp 50 miliar – Rp 175 miliar. "Kami berusaha menjaga cash flow proyek agar tetap positif," tandasnya.
Sementara, dari sisi kontrak baru TOTL telah mencapai target dengan mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 597 miliar. Nilai kontrak baru tersebut melampaui target minimum Rp 500 miliar tahun ini.
Selanjutnya: TOTL Menanti Dua Proyek Besar, Harapannya bisa Diperoleh Kuartal IV Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News