Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mendapat pinjaman dana dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar US$ 223,5 juta pada Senin (9/12) lalu. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi bisnis DSSA dan anak usahanya di tahun 2020 nanti.
Sebagai catatan, pinjaman tersebut berdurasi 51 bulan dengan suku bunga Libor 3 bulan ditambah 4,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap DSSA.
Baca Juga: Bank Mandiri kucurkan kredit US$ 223,5 juta ke Dian Swastika Sentosa
Corporate Secretary DSSA Susan Chandra mengonfirmasi, seluruh dana pinjaman dari Bank Mandiri akan digunakan untuk kebutuhan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menjadi prioritas ekspansi DSSA di tahun depan. "Rencananya untuk melanjutkan proyek perusahaan yang ada," ujar dia, Rabu (11/12).
Sebenarnya, salah satu proyek PLTU milik DSSA sudah selesai pada akhir Oktober lalu, yakni PLTU Kendari-3. Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas sebesar 2x50 megawatt (MW).
Dengan begitu, perusahaan tinggal menuntaskan proyek PLTU Kalteng-1 dengan kapasitas sebesar 2x100 MW. Saat ini, konstruksi PLTU tersebut sudah hampir rampung dan perusahaan sedang fokus pada persiapan operasi dan pemasangan jaringan transmisi. DSSA sendiri memasang target penyelesaian PLTU Kalteng-1 pada kuartal satu tahun depan.
Susan menyebut, ketika sudah beroperasi, pendapatan dari PLTU Kendari-3 dan PLTU Kalteng-1 akan langsung terkonsolidasi ke pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Alhasil, besar kemungkinan pendapatan DSSA dari segmen penjualan tenaga listrik akan meningkat.
Baca Juga: Pantas Tambah Kaya, Harga Saham Para Konglomerat Ini Naik Terus
"Sesuai Interpretasi Standar Akuntasi Keuangan (ISAK) 16, akan ada kontribusi penjualan listrik dari dua PLTU perusahaan setelah beroperasi," ungkap dia.
Mengutip laporan keuangan, pendapatan segmen penjualan tenaga listrik, konstruksi, dan keuangan DSSA tercatat sebesar US$ 194,34 juta di kuartal tiga lalu. Sedangkan pendapatan DSSA secara keseluruhan mencapai US$ 1,19 miliar.
Di luar itu, DSSA belum menentukan lagi apakah akan tetap mengandalkan pinjaman dari bank atau membuka opsi pendanaan lain untuk memenuhi kebutuhan proyek perusahaan. "Sementara kami maksimalkan fasilitas pendanaan yang sudah diperoleh," kata Susan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News