Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memberikan dampak positif bagi PT Pan Brothers Tbk. Namun demikian, keuntungan kurs yang diperoleh perusahaan dengan kode saham PBRX ini bukan menjadi patokan perusahaan untuk ekspansi.
Wakil Direktur Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan peluang ekspor tidak hanya bisa dilihat dari peluang adanya keuntungan dari kurs. “Trade agreement, undang-undang tenaga kerja yang lebih kompetitif, infrastruktur dan masih banyak lagi,” katanya kepada Kontan.co.id pada Kamis (5/7).
PBRX memang lebih berfokus pada penjualan produknya ke pasar ekspor. Sebesar US$ 98 juta dari total pendapatan perusahaan di kuartal I-2018 sebesar US$ 108 juta berasal dari ekspor. Sebesar US$ 10 juta pendapatan berasal dari dalam negeri. Adapun brand perusahaan yang menjadi tujuan ekspor PBRX seperti Uniqlo, Adidas, The North Face, H&M, Ralph Lauren dan lainnya.
Di kuartal I-2018, perusahaan ini mencatat keuntungan dari selisih kurs sebesar US$ 216.000. “Tapi foreign exchange gain hanya sesaat, tak lama kita juga akan adjust harga lagi,” jelas Patricia.
Misalnya saja, kata Patricia, setiap tahun Indonesia selalu mengalami inflasi. Setiap inflasi itu, perusahaan harus mengubah harga jualnya lagi. “Misalnya tahun depan inflasi karena naik gaji ya adjust lagi,” ujarnya.
Ketimbang melihat adanya keuntungan selisih kurs, Patricia lebih memfokuskan pada upaya persaingan pada pasar ekspor dengan negara kompetitor lainnya. Perusahaan sudah meningkatkan kapasitas produksi sebesar 10%. “Targetnya pendapatan dari ekspor bisa naik 15% tahun ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
