Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada kabar baru dari proses pengalihan operatorship Chevron Pacific Indonesia (CPI) di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, proses penandatangan perjanjian antara CPI dengan pembeli proyek IDD direncanakan berlangsung pada akhir Mei 2023.
Ia juga mengonfirmasi bahwa ENI bakal menjadi operator baru dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Akhir Mei ya, insya Allah sudah close a deal,” kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (5/5).
Baca Juga: SKK Migas Menanti Proses Alih Kelola Saham Shell ke Pertamina
Proyek IDD adalah proyek di lapangan Gendalo dan Gehem. Dua lapangan tersebut berada di 2 wilayah kerja (WK) Migas, yaitu WK Rapak dan WK Ganal yang dioperatori oleh CPI. Di proyek ini, CPI menguasai 62% hak partisipasi atau participating interest (PI). Sisanya dikuasai oleh ENI dengan porsi sebanyak 20% dan Sinopec Group 18%.
Hanya saja, CPI dalam perkembangannya kemudian memutuskan untuk melepas hak operatorship. Dalam laman resminya, CPI menerangkan bahwa keputusan tersebut lantaran proyek IDD tidak dapat bersaing dalam portofolio global Chevron.
Menurut pemberiataan Kontan.co.id sebelumnya, perubahan atau revisi rencana pengembangan alias plan of development (POD) serta perpanjangan kontrak Proyek IDD direncanakan dapat dilakukan pada kuartal III 2023 pasca peralihan pengelolaan.
Selanjutnya, proses konstruksi atau engineering procurement construction (EPC) akan berlangsung dari 2024 hingga 2027 mendatang dengan target on stream pada kuartal IV 2027. Setelah mulai berproduksi, proyek ini diharapkan mampu memproduksikan gas bumi sebesar 844 MMscfd dan minyak bumi 27.000 bopd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News