Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
TANGERANG. PT Debindo-ITE kembali menggelar pameran material dan teknologi bangunan terbesar di Indonesia, Indobuildtech Expo, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Serpong, Banten.
Acara yang dilangsungkan mulai 17 Mei hingga 21 Mei 2017 ini didukung oleh 16 asosiasi industri dan profesi serta layanan perbankan dari PT Bank ClMB Niaga Tbk (ClMB Niaga).
Direktur Utama Debindo ITE, Effi Setiabudi mengatakan, sejak diadakan secara tahunan sejak 2002 lalu, Indobuildtech konsisten memamerkan produk building and finishing materials, sekaligus menjadi benchmarking dengan produk dari negara lain dari 20 negara peserta pameran. Dengan total peserta mencapai 591.
"Indobuildtech 2017 menampilkan aneka ragam produk dengan terobosan inovasi dan teknologi terbaru sebagai solusi bagi pebisnis dan pengunjung umum untuk kebutuhan sektor konstruksi, properti dan infrastruktur. Pengunjung juga mendapatkan peluang business networking dan nilai tambah dari banyak kegiatan pendukung selama 5 hari pameran ini," kata Effi, Rabu (17/5).
Sejak tahun lalu, lanjut Effi, Indobuildtech juga turut menghadirkan pameran building and finishing materials terbesar bernama Indoconstech. "Dalam pameran ini, beragam alat operasional proyek konstruksi hingga aneka jenis kendaraan berat ikut dihadirkan," jelasnya.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan, dengan kontribusi ekspor sekitar 3% dari total ekspor, ekspor bahan bangunan mencapai US$ 2,29 miliar tahun lalu. Utamanya ke Australia, Singapura, Jepang dan Malaysia.
"Sektor ini tumbuh 10,27% pada kuartal-I 2017 dengan nilai mencapai US$ 378 juta. Momentum pertumbuhan ini merupakan dampak dari menggeliatnya dan percepatan infrastruktur nasional," kata Arlinda saat membuka pameran.
Pemerintah sendiri, lanjut dia, berencana menggelar trade expo pada Oktober mendatang dan menargetkan 15.000 peserta dari 125 negara. "Diharapkan akan ada transaksi hingga US$ 1,1 miliar dalam pameran tersebut," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor konstruksi menempati posisi ketiga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia sepanjang 2016, dengan kontribusi 0,51% setelah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan.
Kontribusi sektor konstruksi bagi pembentukan produk domestik bruto (PDB) pun cukup signifikan, yakni 10,38% atau di urutan ke-4 setelah sektor industri, pertanian, dan perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News