Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Walaupun area berjualan terbatas, PT Delta Djakarta Tbk mampu mereguk pertumbuhan kinerja pada tahun lalu. Dengan mengandalkan produk yang ada, perusahaan tersebut berharap bisa mengulang pencapaian tahun 2016.
Target pertumbuhan kinerja Delta Djakarta tahun 2017 ini sebesar 10%. "Tahun ini diusahakan growth minimal sama seperti 2016," ungkap Ronny Titiheruw, Direktur PT Delta Djakarta Tbk, saat dihubungi KONTAN, Senin (24/4).
Informasi saja, penjualan Delta Djakarta tahun lalu tumbuh 5,73% menjadi Rp 1,66 triliun. Sementara penjualan bersih alias penjualan setelah dikurangi cukai dan pajak penjualan, naik 10,79% menjadi Rp 774,97 miliar.
Pertumbuhan penjualan dan penjualan bersih tersebut berdampak signifikan terhadap laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih. Laba bersih Delta Djakarta terkatrol 33,21% menjadi Rp 253,73 miliar.
Meski begitu, catatan laba bersih Delta Djakarta tahun 2016 belum mampu menyamai pencapaian tahun 2014. Tiga tahun lalu, perusahaan berkode saham DLTA di Bursa Efek Indonesia tersebut mengantongi laba bersih hingga Rp 282,59 miliar.
Untuk mengejar target tahun ini, Delta Djakarta akan memacu penjualan minuman alkohol yang sudah diproduksi. Manajemen perusahaan ini bilang, belum ada rencana menambah produk baru, termasuk, rencana kembali memproduksi minuman non alkohol.
Produk eksisting Delta Djakarta seperti Anker Beer, Anker Stout, Kuda Putih, Carlsberg Beer, San Miguel Pale Pilsen dan San Mig Light. Mayoritas produk tersebut mereka jajakan di pasar domestik.
Pasar Jawa dominan
Selain mempertahankan produk eksisting, Delta Djakarta mempertahankan fasilitas produksi. Bahkan, perusahaan tersebut tak merencanakan penambahan mesin produksi baru.
Perlu diketahui, pusat produksi minuman alkohol Delta Djakarta berada di Bekasi, Jawa Barat. Kapasitas produksi pabrik mereka 1,1 juta hekto liter per tahun. Sementara tingkat keterpakaian mesin alias utilisasi saat ini berada padar kisaran 70%.
Sejalan dengan strategi tahun sebelumnya, daerah pariwisata dan perhotelan menjadi sasaran utama pemasaran Delta Djakarta. "Saat ini penjualan pulau Jawa yang masih dominan," kata Ronny, tanpa menyebutkan komposisi penjualannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News