kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Demi kebutuhan domestik, SKK Migas tak perpanjang kontrak ekspor LNG


Minggu, 18 Maret 2018 / 18:56 WIB
Demi kebutuhan domestik, SKK Migas tak perpanjang kontrak ekspor LNG
ILUSTRASI. Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Wood Mackenzie menyebut Indonesia masih akan surplus LNG hingga 2024 lantaran permintaan LNG dari domestik yang belum menunjukan peningkatan yang signifikan, tapi pemerintah justru melakukan pembatasan ekspor LNG. 

Sekretaris SKK Migas Arief S. Handoko mengatakan, beberapa kontrak ekspor LNG dalam jangka panjang tidak diperpanjang demi menenuhi kebutuhan domestik.

"Sekarang harus bantu program pemerintah untuk kebutuhan LNG domestik jadi kami support itu, makanya ada sebagian kontrak ekspor tidak diperpanjang,"jelas Arief, Jumat (16/3).

Arief cukup yakin pada tahun ini akan ada peningkatan kebutuhan LNG untuk pembangkit listrik. Ada juga peningkatan permintaan dari industri pupuk.

Tidak heran jika saat ini masih terjadi surplus LNG. Namun jika nantinya permintaan PLN dan industri meningkat maka tidak ada lagi surplus LNG.

"Iya kemungkinan surplus karena tadi, kami dukung kebijakan pemerintah untuk kebutuhan LNG domestik. PLN tinggal jalan saja nanti, habis," kata Arief.

Kalau pun masih ada surplus LNG, Arief menyebut pemerintah hanya akan tinggal menjualnya ke pasar spot. Sayangnya Arief enggan menyebut besaran kargo LNG yang akan dijual di pasar spot pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×