kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Depperin Akan Kaji Lagi Harga Tabung Gas


Kamis, 29 Mei 2008 / 19:11 WIB
Depperin Akan Kaji Lagi Harga Tabung Gas


Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test

MEDAN. Departemen Perindustrian (Depperin) berencana melakukan kajian kembali tentang harga tabung gas ukuran 3 kilogram. Hal ini terkait dengan permintaan Asosiasi Tabung Baja.
 
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Ansari Bukhari mengatakan jika harga tabung gas yang diusulkan Badan Pemeriksa Keuangan dan Perencanaan (BPKP) sudah disampaikannya kepada Wakil Presiden (Wapres). "Saya sampaikan Rabu lalu dengan harga Rp 26.000," katanya. Menurut Bukhari, sebelum ia bertandang ke Wapres Asosiasi mendatanginya dan memintanya untuk merubah harga tabung gas tersebut. "Mereka beralasan imbas kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi belum dijadikan bahan perhitungan," ceritanya.
 
Ansari menegaskan jika harga itu belum sesuai, maka ia akan melakukan kajian kembali. "Kalau ada permasalahan akan kita koreksi," tegasnya. Menurutnya, Depperin sedang melakukan penghitungan harga tabung gas yang wajar kembali. Namun ia tidak mau mengatakan sedang melakukan penghitungan dengan siapa. Ia hanya menandaskan jika harga tabung itu dihitung berdasarkan kenaikan harga bahan baku baja pembuat tabung yang saat ini menjadi Rp 12.000 per Kg dari Rp 8.200.
 
Kata Ansari, jika harga tabung gas itu dikoreksi, maka kenaikan harganya tidak akan naik terlalu besar. Namun, Ansari menegaskan kemungkinan harga yang akan digunakannya adalah harga yang ditentukan BPKP yakni Rp 26.000. "Waktu memenuhi target tabung gas ini tidaklah banyak," kilahnya. Keputusan harga tabung baja ini sedang ditunggu oleh PT Pertamina. Karena, Pertamina berencana mengimpor tabung gas ukuran 3 Kg sebanyak 6,5 juta untuk memenuhi target pemerintah 40 juta tabung untuk konversi minyak tanah ke gas.
 
Asal tahu saja, Asosiasi Tabung Baja sebelumnya mengatakan harga tabung baja yang ditetapkan BPKP belum wajar karena belum memasukan imbas kenaikan BBM. Menurutnya, biaya pengantaran tabung gas dari pabrik ke gudang PT Pertamina hanyalah Rp 1000. Padahal jika memperhitungkan kenaikan BBM menjadi Rp 1.200-Rp 1.300. Sementara itu, Ansari Bukhari, Direktur Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka membenarkan jika kelima perusahaan yang berencana menjadi mitra PT Krakatau Steel tidak memiliki tekhnologi. "Siapa yang punya tekhnologi baja," katanya.
 
Yang pasti, mitra strategis ini memang harus memiliki salah satu klasifikasi yang ditetapkannya, yaitu tekhnologi, network pasar, ketersediaan bahan baku dan modal. Namun, Ansari tetap meminta KS untuk melakukan diskusi terlebih dahulu kepada mitra strategis ini agar mampu mengetahui lebih lanjut. "Ini kan yang disarankan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," tandasnya.. Sementara itu, Direktur Utama PT KS Fazwar Bujang mengaku belum mendapatkan instruksi untuk melakukan pembicaraan dengan calon mitra KS. "Saya belum dapat surat instruksinya," katanya, Rabu (27/05).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×