kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Di tengah pandemi corona, Angkasa Pura II sudah berhemat Rp 1,8 triliun


Rabu, 07 Oktober 2020 / 16:42 WIB
Di tengah pandemi corona, Angkasa Pura II sudah berhemat Rp 1,8 triliun
ILUSTRASI. Sejumlah calon penumpang antre saat pengecekan tiket di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. ANTARA FOTO/Fauzan/pras.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dengan menjalankan strategi business survival. Hasilnya, perusahaan negara yang mengelola 19 bandara di Indonesia itu, berhasil menghemat hingga Rp 1,8 triliun pada kuartal-III tahun 2020.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjelaskan, dari anggaran biaya operasional yang sudah disiapkan pada awal tahun ini, pihaknya dapat melakukan penghematan sekitar Rp 1,8 triliun. Penghematan merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19.

"Penghematan yang dilakukan perseroan di 19 bandara misalnya, penggunaan air dan listrik. Sepanjang April – September 2020 perseroan dapat menghemat konsumsi air hingga 56%, dari yang dianggarkan pada awal tahun, sementara itu penggunaan listrik dapat dihemat sebesar 42,75%," ujar Awaluddin dalam siaran resmi, Rabu (7/10).

Baca Juga: LinkAja resmi jadi alat pembayaran moda transportasi Transjakarta

Sementara di Bandara Soekarno-Hatta, efisiensi dilakukan dengan penyesuaian pola operasional. Saat ini Bandara Soekarno-Hatta beroperasi melayani traveler di Terminal 2D, 2E dan Terminal 3. Sementara itu melihat tren penerbangan yang ada, Terminal 1 dan Terminal 2F tidak melayani penerbangan untuk sementara waktu.

Secara umum, anggaran tahun ini bisa dihemat dari efisiensi operasional untuk fasilitas non-prioritas. Di sisi lain, fasilitas prioritas untuk kepatuhan 3S+1C tetap dioperasikan secara penuh. “Penyesuaian pola operasional dilakukan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dengan tetap memperhatikan aspek pelayanan, keamanan dan keselamatan penerbangan,” jelas Awaluddin.

Awaluddin juga mengatakan, program capex disbursement perseroan juga berjalan lancar. Melalui program ini, anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang ditetapkan sebesar Rp 7,8 triliun pada awal tahun ini ditekan menjadi hanya Rp 712 miliar Capex tahun ini kemudian hanya difokuskan untuk proyek yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perencanaan desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta.

Kemudian, PT Angkasa Pura II juga fokus pada manajemen arus kas (cash flow management) dengan memperhatikan serta menyeimbangkan aliran cash in dan cash out.

Baca Juga: IATA: Tanpa Dukungan Pemerintah, Maskapai Penerbangan Bakal Tumbang

Seperti diketahui, strategi business survival diaktifkan PT Angkasa Pura II sejak April 2020 sampai saat ini memiliki tiga program, yakni penghematan (cost leadership), penyesuaian terhadap belanja modal (capex disbursement) dan memperketat manajemen arus kas (cash flow management).

Adapun hingga kini ketiga program tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan sampai Kuartal III-2020 ini memberikan dampak terhadap pencapaian kinerja EBITDA perseroan yang masih positif.

Selanjutnya: Duh, Ace Hardware Indonesia (ACES) diajukan PKPU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×