kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digital Mediatama Maxima (DMMX) telah serap capex Rp 111 miliar di semester I-2020


Selasa, 21 Juli 2020 / 21:36 WIB
Digital Mediatama Maxima (DMMX) telah serap capex Rp 111 miliar di semester I-2020
ILUSTRASI. PT Digital Mediatama Maxima Tbk Foto: KONTAN/Ika puspitasari


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Semester I 2020, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) telah menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 111 miliar yang penggunaan dananya ada tiga bagian yaitu Rp 98 miliar untuk infrastruktur pendukung, Rp 7 miliar untuk IAAS (Infrastructure as a Service) dan Rp 6 miliar untuk software.

Sementara di semester II/2020 DMMAX juga akan ada penambahan penggunaan capex sebesar Rp 149 miliar yang rinciannya Rp 99 miliar untuk IAAS berdasarkan order yang sudah di terima dari PO PO, lalu strategi pengembangan bisnis  smart detection yang diprediksi akan membutuhkan capex Rp 40 miliar, dan anggaran lain lain sebesar Rp 10 miliar.

"Jadi kalau di gabung Semester I dan II totalnya di tahun ini kami anggarkan capex sebesar Rp 260 miliar yang kami ambil dari hasil dana IPO tahun lalu," ujar Budiasto Kusuma, Direktur Utama DMMX saat Paparan Publik Perseroan, Selasa (21/7).

Baca Juga: Laba bersih dan pendapatan Digital Mediatama (DMMX) melonjak di semester I-2020

Budi menjelaskan, Sepanjang semester I DMMX sudah mencapai sekitar 10,700 layar yang tersebar di seluruh Indonesia kalau di bandingkan sampai dengan akhir tahun lalu capai sekitar 7000 layar. Ia menyebut, saat ini pihaknya dalam fase implementasi yang masif untuk mensupport ritel-ritel di seluruh Indonesia. Sampai dengan semester I juga sudah ada sekitar 64.900 member yang menginstal platform DMMX.

"DMMX telah meluncurkan solusi Smart Detection untuk membantu para pelaku ritel dan perkantoran dalam menyesuaikan diri di tengah kondisi saat ini. Alat ini dilengkapi dengan teknologi facial recognition dan Artificial Intelligence (AI), solusi ini dapat memeriksa suhu tubuh dan mendeteksi penggunaan masker," jelasnya.

Menurutnya, solusi tersebut membantu mengoptimalkan kontrol pengunjung dan menyederhanakan proses pemeriksaan yang diperlukan untuk bisnis yang memerlukan interaksi fisik. DMMX melihat potensi penyebaran solusi ini dapat mencapai 10 ribu titik ritel dalam jangka waktu dua tahun ke depan, khususnya untuk industri yang membutuhkan operasi fisik, seperti industri ritel dan perkantoran. ini sangat potensial menyambut new normal ke depannya.

Di era transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), terdapat jumlah permintaan yang lebih besar bagi para pelaku industri ritel untuk lebih waspada dalam memastikan keamanan dan kesehatan konsumen mereka.

"Sejalan dengan itu, pelaku industri ritel telah mengerahkan lebih banyak tenaga kerja untuk berbagai tujuan pengendalian massa / crowd control dan pengecekan, yang menjadi beban biaya tambahan dalam situasi ekonomi makro yang sedang sulit," katanya.

Baca Juga: Perpanjang masa buyback, Digital Mediatama (DMMX) berharap harga saham bisa stabil

 Melalui solusi Smart Detection ini, pengendalian massa dan pemeriksaan dapat disederhanakan melalui otomatisasi, sehingga sumber daya manusia dapat dialokasikan dengan lebih baik ke aspek lain dari operasi ritel.

Pada Juli 2020, DMMX mengumumkan rencana untuk menyebarkan 10 ribu smart detection points (di bawah bisnis model IaaS (Infrastructure as a Service)) dalam 2 tahun ke depan untuk membantu ritel dan perkantoran untuk menyesuaikan dengan New Normal.

Dilengkapi dengan teknologi facial recognition dan Artificial Intelligence (AI), smart detection points dapat memeriksa suhu tubuh dan mendeteksi penggunaan masker. Solusi smart detection ini dapat membantu mengoptimalkan kontrol pengunjung dan menyederhanakan proses pemeriksaan yang diperlukan agar bisnis dapat berfungsi secara efisien dan aman dalam masa New Normal.

Budi mengklaim, solusi tersebut disambut dengan antusiasme baik dari pemerintahan maupun perusahaan swasta, mengingat hal tersebut membantu mencapai dua tujuan sekaligus yaitu mengurangi interaksi antar manusia (penyebaran komunal) dan mengurangi biaya tenaga kerja terkait pengendalian dan pemeriksaan massa.

"Solusi ini khususnya sangat membantu pemain ritel mengingat bertambahnya aturan (penerapan social distancing) dan bottom-line (patronase berkurang) yang diakibatkan oleh krisis kesehatan masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Laba dan pendapatan Digital Mediatama (DMMX) meroket lebih dari 400% di kuartal I

"Kami optimis bahwa solusi Smart Detection ini akan membantu industri ritel dan perkantoran dalam menyesuaikan diri dengan kembali ke keadaan normal sembari terus berupaya untuk meningkatkan keamanan publik. Kami sadar dan berhati-hati terhadap kemungkinan dari munculnya gelombang kedua pandemi ini. Dalam mengurangi tingkat interaksi manusia melalui otomatisasi pengendalian massa dan fungsi pemeriksaan, kami berharap solusi ini dapat berkontribusi membantu meminimalkan penyebaran virus," ujar Budi.

Berdasarkan data Perseroan, Sepanjang Semester I/2020 DMMX mencatat peningkatan laba bersih mencapai 464,06% menjadi Rp 18,05 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu di angka Rp 3,20 miliar. Tak hanya itu, pendapatan DMMX juga terdongkrak 402,65% dari Rp 43,78 miliar menjadi Rp 220,06 miliar.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (20/7), pendapatan perseroan disokong oleh trade marketing dengan perolehan Rp 171,25 miliar, penjualan perangkat keras sejumlah Rp 37,09 miliar, jasa pengelolaan Rp 8,13 miliar, sewa pakai infrastruktur sebanyak Rp 2,96 miliar, dan platform bursa iklan 624,48 juta.

Merujuk pada catatan keuangan DMMX, pendapatan turut meningkat menjadi Rp 196,52 miliar hingga akhir Juni 2020, dibandingkan dengan perolehan di semester I-2019 yang tercatat sebanyak Rp 33,20 miliar. Dengan demikian, laba kotor yang dibukukan oleh perseroan sebanyak Rp 23,54 miliar, terangkat dari perolehan di periode sama tahun lalu, yakni Rp 10,57 miliar.

Baca Juga: Digital Mediatama Maxima (DMMX) raih kenaikan pendapatan 260%

Budi juga memproyeksikan pada tahun 2020 DMMX akan mengalami pertumbuhan sebesar 213%. Pihaknya berharap, ritel yang on the trend membutuhkan DMMX agar mempunyai solusi, terutama pengelolaan konten lebih tepat sasaran.

"Kita percaya revenue gowthnya akan mengikuti dengan tren tersebut. Jadi kita lihat ini menjadi sebuah mandatory di ritel, jadi potensinya tidak ada denail untuk kebutuhan seperti ini. Konsumen memang tidak bisa ditunggu untuk implementasinya, konsumen sudah berada di era informasi jadi harus disampaikan sesuai dengan kebutuhan konsumen," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×