kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digitalisasi Semakin Masif, Indonesia Siapkan Fondasi Internet Masa Depan


Senin, 10 Oktober 2022 / 20:13 WIB
Digitalisasi Semakin Masif, Indonesia Siapkan Fondasi Internet Masa Depan
ILUSTRASI. Warga mengakses internet dari perangkat ponsel mereka di Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/8/2021).ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin masifnya digitaliasi, menyebabkan internet sudah menjadi kebutuhan pokok. Salah satu yang menjadi pijakan internet adalah sistem internet protocol (IP) address.

Ini adalah sistem pengalamatan jaringan yang merupakan bagian paling penting dari sebuah proses akses informasi dan komunikasi.

Sejak 1983 hingga saat ini sistem pengalamatan yang umum digunakan adalah IPv4. Dengan kapasitas alamat sebesar kurang lebih 4,2 miliar. Dan saat ini jumlah alamat IPv4 hampir habis.

Internet Assigned Numbers Authority (IANA), sebuah lembaga resmi internasional pengelola alamat IP mempersiapkan kelanjutan IPv4, yakni IPv6 atau fondasi internet masa depan. Secara global ujicoba IPv6 sudah berlangsung sejak tahun 2011.

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Kembali Gandeng Juniper Networks dalam Pengembangan 5G di Indonesia

Nah, di Indonesia Senin (10/10) ini diadakan program IPv6 Switch ON oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan didukung oleh seluruh ekosistem digital. Momentum peralihan dari teknologi IPv4 ke IPv6 Enhanced ini diharapkan menandai percepatan perkembangan aplikasi dan perangkat berbasis IPv6 yang mendukung lompatan transformasi digital ke depan.

Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kominfo menyatakan, tren transformasi digital telah berlangsung dan akan meningkat secara eksponensial di berbagai sektor.

“Oleh karena itu perlu dukungan kuat dan melibatkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, asosiasi industri dan operator dalam gelaran konferensi IPv6 Switch On ini yang di inisiasi oleh Asioti (Asosiasi IoT Indonesia) dengan menampilkan demo live jaringan IOH (Indosat Ooredoo  Hutchison) dan edukasi IPv6 enhance yang didukung oleh Huawei,” terang Ismail, Senin (10/10).

Baca Juga: Indosat Ooredoo luncurkan Layanan 5G di Indonesia dengan teknologi SRv6 Cisco

Menurut Teguh Prasetya, Ketua Asioti, saat ini ekosistem industri telah siap dengan sejumlah perangkat IoT telah memenuhi standar IPv6 dan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu. Infrastruktur yang siap IPv6 akan menciptakan kesempatan lebih banyak dan masif untuk transformasi digital di masa mendatang.

“Dalam gelaran ini, kami menampilkan demo pengalaman nyata IPv6 Enhanced berkat dukungan IOH dan Huawei demi memberikan user experience yang lebih baik,” kata Teguh.

Sementara, Muhammad Arif, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) menegaskan, penetrasi internet menjadi target utama dan prasyarat dasar bagi individu, korporasi dan sektor industri. “Teknologi menjadi faktor untuk memenuhi prasyarat dan penggelaran IPv6 Switch On sebagai momentum kesiapan ekosistem,” kata Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×