kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diliputi Masalah, RUPSLB Pengelola RSIA Family Pluit Urung Digelar


Kamis, 09 Juni 2022 / 20:33 WIB
Diliputi Masalah, RUPSLB Pengelola RSIA Family Pluit Urung Digelar
ILUSTRASI. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pluit Mas Bahagia Sejahtera (PMBS), pengelola Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Family yang sedianya digelar pada Kamis (9/6), batal terlaksana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pluit Mas Bahagia Sejahtera (PMBS), pengelola Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Family yang sedianya digelar pada Kamis (9/6), batal terlaksana. Para pemegang saham PMBS pun mempertanyakan pembatalan RUPSLB tersebut, termasuk kejanggalan agenda yang hendak dibahas di dalamnya.

Seharusnya, RUPSLB PMBS berlangsung dalam dua sesi. Sesi I pada pukul 13.00 WIB-14.30 WIB dan Sesi II pada 15.00 WIB-17.00 WIB. Tapi, kedua sesi RUPSLB yang berlangsung di Swissotel Jakarta PIK Avenue ini gagal terlaksana.

"Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Pluit Mas Bahagia Sejahtera Dibatalkan oleh Perseroan," demikian pernyataan Manajemen PMBS yang tertera dalam kertas pengumuman yang ditempel di dekat pintu masuk ruang RUPSLB, Kamis (9/6).

Baca Juga: Indonesia Digital Health Expo (IDHE) 2022 Digelar pada 25-26 Agustus Mendatang

KONTAN sempat menyambangi tempat berlangsung RUPSLB PMBS. Namun, selama berjam-jam hingga pengujung waktu acara, direksi atau manajemen PMBS tak kunjung datang ke lokasi rapat.

Susiana Tendean, Juru Bicara 16 Pemegang Saham PMBS mengaku kesulitan menghubungi perwakilan manajemen PMBS. Para pemegang saham pun mengontak manajemen perusahaan tersebut melalui panitia penyelenggara RUPSLB.

Para pemegang saham mempertanyakan keputusan manajemen PMBS yang membatalkan agenda RUPSLB hari ini tanpa kejelasan alasan. Seharusnya, pihak PMBS menyertakan surat resmi pembatalan tersebut kepada para pemegang saham.

"Padahal undangan RUPSLB sudah disebar ke para pemegang saham dan agendanya bersifat terbuka," kata dia ketika ditemui KONTAN, Kamis (9/6).

Ia pun belum punya rencana pasti seperti apa langkah yang akan ditempuh pemegang saham ke depannya, usai batalnya RUPSLB PMBS hari ini. Pada dasarnya, para pemegang saham ingin bertemu terlebih dahulu dengan Manajemen PMBS dan membahas berbagai masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut.

Sebenarnya, para pemegang saham pun menolak adanya RUPSLB PMSB karena agenda-agenda yang dibahas masih bermasalah. Misalnya, di Sesi I yang sedianya membahas akuisisi PMBS oleh PT Dua Bersaudara Bahagia (DBB). Saat ini, DBB memegang 44% saham PMBS.

DBB sendiri masih mengalami sengketa hukum sebagai pemegang saham PMBS. Lalu, status saham PMBS juga masih diblokir oleh AHU Kemenkumham sehingga tidak boleh ada aktivitas pemindahan saham selama status tersebut berlaku.

"Kami sebagai pemegang saham tidak mengenal siapa itu DBB," ungkap Susiana.

Dalam keterangan pers yang diterima KONTAN sebelumnya, para pemegang saham menduga adanya permainan di balik layar yang dilakukan Direksi PMBS sebagai upaya menguasai perusahaan tersebut secara ilegal.

Sebagai informasi, salah satu Direksi PMBS, Jonny Herman memiliki anak yaitu Ardion Herman yang merupakan Direktur DBB. Kelak, akuisisi PMBS oleh DBB juga akan melibatkan PT Relience Internasional Hospital yang merupakan pemilik RS Eka Hospital.

Agenda Sesi II RUPSLB PMBS juga tak luput dari masalah, yakni peningkatan modal dasar sebesar Rp 8 triliun. Ini mengingat manajemen PMBS sudah dua tahun tidak mengagendakan RUPS Tahunan dan menyampaikan laporan keuangan kepada pemegang saham. Kalaupun ada penambahan modal dasar, hal itu harus dilakukan secara bertahap di setiap tahun.

"Angka Rp 8 triliun besar sekali. Ini harus dipertanggung jawabkan dan diaudit," imbuh Susiana.

Sekadar catatan, ke-16 pemegang saham yang menolak digelar RUPSLB PMBS yakni Tjien Ronny, Andre Tangkilisan, Tjoa Boen Hauw, Haryadi Ong, Edward Tong Ngantung, Erik Sutadi, SpOG, Herlina Uinarni, Nanny Lekosokumoro, Serbia Gillianthi, Arie Adrianus Polim, Junaedi Sarmli, De Lihenry HO, Rahmadi Wibowo, Susiana Tendean, Ferdhy Suryadi, dan Irene Louis.

RSIA Family yang dikelola PMBS berlokasi Pluit, Jakarta Utara. Rumah sakit yang berdiri pada 2002 ini menyediakan layanan kesehatan kepada ibu dan anak. Saat ini, RSIA memiliki bangunan 4 lantai dengan kapasitas 58 tempat tidur, lalu terdapat 20 dokter spesialis kebidanan dan kandungan, termasuk 2 orang konsultan fertility yang tergabung dalam tim bayi tabung.

Baca Juga: BMHS Gandeng Provider Layanan Kesehatan Internasional Mayo Clinic Laboratories

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×