Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan Enchanced Oil Recovery (EOR) dinilai belum memberikan dampak bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengaku siap turun langsung ke lapangan untuk mengurus metode EOR.
Menurutnya, metode EOR yang dilakukan pada satu sumur harus direncanakan untuk skala besar atau seluruh lapangan.
"Yang dilakukan kan satu sumur selesai, tidak berlanjut. Jadi ke depan kami mau sumur ini harus direncanakan untuk lapangan, well to field," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (16/11).
Baca Juga: Kementerian ESDM tidak bisa intervensi masalah formula EOR Blok Rokan
Dengan penerapan metode EOR yang tepat, Tutuka menyebut dalam hitungan 100 hari hingga setahun sudah ada hasil yang bisa diperoleh untuk meningkatkan produksi.
Tutuka mengaku, dirinya siap turun langsung untuk meninjau lapangan yang potensial diterapkan EOR.
Kendati demikian, ia menilai perlu ada perubahan pengaturan di tubuh SKK Migas dalam hal mengurus EOR. SKK Migas juga diminta melakukan sinergi dengan Pertamina serta stakeholder lainnya demi menyukseskan upaya peningkatan produksi melalui EOR.
Selanjutnya: Dirjen Minerba: Tiga rancangan PP dari UU Minerba sedang diproses pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News