Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur MIND ID Orias Petrus Moedak mengusulkan pemberian insentif pajak bagi nikel kadar rendah khususnya dalam upaya mendorong pengembangan baterai kendaraan listrik.
Orias mengungkapkan, selama ini pengolahan nikel kadar rendah kurang dilirik oleh perusahaan tambang. Namun, seiring makin gencarnya pembahasan kendaraan listrik maka komoditas nikel kadar rendah juga mulai menarik minat para pelaku usaha tambang.
"Batubara kan pajaknya 0%, kebijakannya sudah ada. Tapi apakah ini akan berlaku untuk nikel kadar rendah?," kata Orias dalam diskusi Kebijakan Minerba, Kamis (11/2).
Baca Juga: Antam akan segera kuasai dua wilayah tambang nikel bekas Vale Indonesia (INCO)
Orias menambahkan, pemberian insentif ini diperlukan demi semakin menggerakan pengembangan bateri mobil listrik (EV battery) di Indonesia.
Demi memfasilitasi hal tersebut, Orias berharap, pemerintah memasukan ketentuan insentif bagi nikel kadar rendah dalam kebijakan-kebijakan yang tengah disusun.
"Mendadak kan ada EV battery jadi istimewa dia. Kita ambil kadar tinggi, sekarang kita manfaatkan itu (kadar rendah), apakah perlu ada iuran produksi, pajak yang disesuaikan? Saya rasa kebijakan ini harus diperhatikan juga, harus masuk ke kebijakan minerba," imbuh Orias.
Menanggapi usulan ini, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan, sejauh ini memang belum ada kebijakan prioritas untuk nikel kadar rendah.
Kendati demikian, menurutnya usulan pemberian insentif merupakan sesuatu yang baik. "Ini kritik yang baik, memang belum ada soal prioritas nijel kadar rendah untuk hilirisasi. Ini masukan yang bagus," kata Irwandy.
Selanjutnya: Industri hilir nikel dinilai belum siap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News