kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Distributor truk berat revisi target penjualan di tahun ini


Minggu, 22 September 2019 / 15:24 WIB
Distributor truk berat revisi target penjualan di tahun ini
ILUSTRASI. Alat berat Komatsu dan PT Kobexindo di pameran Mining Indonesia 2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lemahnya sektor pertambangan berdampak banyak bagi bisnis truk kelas berat (heavy duty truck). Diperkirakan sampai akhir tahun segmen kendaraan roda empat tersebut belum menampakkan kenaikan penjualan yang signifikan.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai dengan Juli 2019 total penjualan truk mengalami penurunan 19% year on year (yoy) menjadi 48.871 unit. Segmen truk kelas berat, ukuran diatas 24 ton, penjualannya hanya 11.301 unit atau turun 16% dibandingkan tujuh bulan pertama tahun lalu 16.685 unit.

Baca Juga: SEAM Group jalin kerjasama dengan BUMN asal China

Distributor alat berat seperti PT United Tractors Tbk (UNTR) pun mengakui lesunya tambang bakal mempengaruhi kepada permintaan heavy truck yang dimiliki. "Untuk tambang tentunya permintaan truk menurun. Imbangannya belum ada. Serapan lain ada di on-road truck utk logistik, namun secara volume tidak sebesar off-road tadi," sebut Sara Loebis, Corporate Secretary UNTR kepada Kontan.co.id, Jumat (20/9).

UNTR diketahui memiliki beberapa lini dump truck mulai dari merek Komatsu hingga Scania. Untuk merek alat berat Komatsu saja, target volume penjualan yang awalnya dirancang 4.000 unit harus direvisi menjadi 3.600 unit mengingat permintaan di pasar belum melonjak tinggi.

Hal tersebut juga dialami oleh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan komersial Mitsubishi, PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB). Namun perusahaan tak mencemaskan terhadap target penjualannya, karena memang sektor pertambangan tidak terlalu besar meraup volume sales APM ini.

Baca Juga: J-Resources (PSAB) terus melakukan pengembangan tambang

"Untuk Fuso sendiri yang memberikan kontribusi paling besar ada di logistik, setelah itu average di perkebunan dan pertambangan," terang Dony Setiawan, Head of Public Relations PT Krama Yudha Tiga Berlian kepada Kontan.co.id, Jumat (20/9).

Mengenai target sampai akhir tahun ini KTB tetap menggenjot angka 53.000 unit. Meskipun di delapan bulan pertama 2019 ini penjualan ritel perseroan tercatat 25.560 unit, atau menurun 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 32.341 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×