CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Diversifikasi Bisnis Telekomunikasi, Telkomsel Mendanai Tiga Film


Jumat, 21 November 2025 / 17:38 WIB
Diversifikasi Bisnis Telekomunikasi, Telkomsel Mendanai Tiga Film
ILUSTRASI. Screening tiga film pendek yang terpilih dari program SISS (8/1).  


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Setelah fokus pada infrastruktur jaringan dan layanan dasar, untuk menjaga pertumbuhan, perusahaan telekomunikasi mulai merambah bisnis konten. Seperti  film, serial, dan layanan over the top (OTT). Mereka melihat nilai tambah yang lebih tinggi berada pada sisi hiburan digital, bukan sekadar jaringan.

Operator telekomunikasi tidak hanya menjual paket data, tetapi ikut berinvestasi pada produksi film, platform streaming, hingga kolaborasi dengan rumah produksi lokal maupun regional. Motifnya sederhana: pelanggan tidak lagi "membeli" internet, mereka membeli apa yang bisa ditonton dari internet.

Salah satunya Telkomsel, melalui MAXStream Studios kembali menyalurkan pendanaan produksi bagi sineas muda lewat program kompetisi film pendek, Secinta Itu Sama Indonesia (SISI). 

Baca Juga: Telkomsel Perluas Jaringan Hyper 5G di Bandung, Bidik 5.000 BTS Hingga Akhir 2025

"Kami memberikan ruang bagi sineas muda untuk mengekspresikan kreativitas dan kecintaan mereka terhadap Indonesia,” ujar General Manager Digital Content Creation and Community Telkomsel, Anto M. C. Sihombing, Kamis (20/11).

Dari proses kurasi, tiga proposal film dipilih untuk memperoleh dukungan pendanaan dan pendampingan produksi. Ketiganya berjudul Hanya Ada Kedamaian di Balik Jendela Rumahku, Yuck and Yum! dan The Lost Forest.

Ketiga film terpilih dijadwalkan tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 pada 30 November 2025. Tahun ini, JAFF memutar 227 film dari 43 negara.

Selanjutnya: Subsidi Bunga KUR Baru Tersalurkan Rp 20,3 Triliun, atau 53,1% dari Target

Menarik Dibaca: 6 Dampak Konsumsi Makanan Ultra Proses Terlalu Sering bagi Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×