Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Djakarta Lloyd mempererat kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) salah satunya dalam hal pasokan batubara. Untuk itu perusahaan ini menjalin kontrak pengiriman batubara dengan PT Adaro dan PT Berau.
Sebelumnya perusahaan bergerak di bidang jasa angkutan atau logistik laut ini berencana menggandeng BUMN lain seperti Pertamina, Antam, Pupuk Indonesia, Krakatau steel, dan Semen Indonesia untuk mendongkrak pendapatannya.
Kerjasama dengan Adaro dan Berau bukan tanpa alasan. Sebab sampai saat ini kontribusi terbesar Djakarta LIoyd masih 90% dari pengangkutan batubara PLN. Sisanya atau 10% diraih dari keagenan.
Dengan kerjasama ini maka Djakarta Lloyd berhak mengangkut batubara dari Adaro dan Berau sebanyak 550.000 ton pertahun. Volume angkutan akan bertambah 850.000 ton kedepan untuk PLTU Kalimantan Selatan dan PLTU Cilacap. Untuk melayani pengiriman ini Djakarta LIoyd menyediakan 3 kapal dan 3 kapal tongkang.
President Direktur Djakarta Lloyd Arham S. Torik mengatakan, kontrak kerjasama akan ditandatangani pada akhir tahun ini untuk realisasi angkuta mulau tahun depan. Dengan adanya penambahan pendapatan ini Djakarta LIoyd berharap pertumbuhan pendapatan akan mencapai double digit. "Ke depan kita masih menjajaki kerjasama dengan Semen Padang, Semen Gresik dan PT PUSRI," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/9).
Dia mengatakan, saat ini Djakarta LIoyd melayani pengangkutan batu bara milik PLN sebesar 1 juta metrik ton (MT) per tahun dari PT Bukit Asam dengan rute Tarakan-Lampung-Sibolga. Untuk tahun depan, dia berharap angkutan batubara PLN meningkat menjadi 2,5 juta MT pertahun. Kontrak kerjasama dengan PLN sendiri akan berlangsung 15 tahun ke depan sejak 19 april 2012.
Harga angkut batubara yang dikenakan oleh Djakarta LIoyd sekitar Rp 200.000 /ton. Jika dikalkulasi satu kapal sekali angkut mencapai Rp 8 miliar.
Dari sejumlah kontrak yang didapat, Arham mengaku, tiap bulan perusahaannya memperoleh pendapatan Rp 2 miliar atau sekitar Rp 24 miliar pertahun, Arham optimis kemungkinan pendapatan perusaaan akan double digit jika kontrak dengan PT Adaro dan PT Berau terealisasikan.
Arham bilang PLN merupakan hidup dan matinya Djakarta LIoyd. Dengan begitu perusahaan berharap kerjasama akan terus terjalin, apalagi ada 74 PLTU yang ada di seluruh indonesia dan sebanyak 62% masih bergantung pada batu bara. Saat ini kebutuhan batubara di indonesia 72 juta metrik ton/tahun, kedepannya diperkirakan pada 2017 sekitar 100 juta metrik ton / tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News