kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak kiat Djakarta Lloyd bangkit dari utang


Kamis, 26 Juni 2014 / 15:05 WIB
Simak kiat Djakarta Lloyd bangkit dari utang
ILUSTRASI. Wapres yakin, upaya yang konsisten dan dilakukan secara optimal, target angka kemiskinan nol persen pada tahun 2024 dapat tercapai. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Djakarta Lloyd mencoba bangkit. Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang jasa angkutan atau logistik laut ini akan menggandeng perusahaan BUMN lain seperti Pertamina, Antam, Pupuk Indonesia, Krakatau steel, dan Semen Indonesia untuk mendongkrak pendapatannya.  

President Direktur Djakarta Lloyd, Arham S. Torik berharap, "Perusahaan BUMN lain bisa bersinergi saling membantu lini usaha satu sama lain," kepada KONTAN, Kamis (26/6). Selain mengembangkan jasa logistik laut, perusahaan ini juga akan masuk ke logistic service provider untuk angkutan laut.

Dengan jaringan baru antar sesama BUMN, pasar yang baru, dan new branding, Arham yakin Djakarta LIoyd akan menjadi perusahaan jasa transportasi kargo laut yang efisien sehingga biaya logistik turun.

Arham mengatakan, saat ini Djakarta LIoyd melayani pengangkutan batu bara milik PLN sebesar 1 juta metrik ton (MT) per tahun. Untuk tahun depan, dia berharap angkutan batubara PLN meningkat menjadi 2,5 juta MT pertahun. Kontrak kerjasama dengan PLN sendiri akan berlangsung 15 tahun ke depan sejak 19 april 2012.

Dari sejumlah kontrak yang didapat, Arham mengaku, tiap bulan perusahaannya memperoleh pendapatan Rp 2 miliar atau sekitar Rp 24 miliar pertahun. Dengan jumlah pegawai yang hanya 32 orang, biaya operasional perusahaan ini hanya Rp 350 juta per bulan. Namun jumlah itu belum cukup untuk menutup utang perusahaan ini yang sebanyak Rp 800 miliar.

Menurutnya, perseroan ini baru saja menyelesaikan secara hukum utang-utangnya melalui persetujuan perdamaian dengan seluruh kreditor baik pemerintah maupun swasta. Ini ditandai dengan selesainya penundaan kewajiban pembayaran hutang (PKPU) pada 12 mei 2014. Penyelesaian utang disepakati dengan angsuran dalam jangka waktu 18 tahun dengan masa tenggang 5 tahun tanpa bunga, perseroan juga mrndapat haircut utang sebesar 32,5%.

Dengan kesepakatan itu, maka Djakarta LIoyd belum akan melakukan ekspansi penambahan kapal dan hanya fokus membayar utang. Saat ini Djakarta LIoyd memiliki 5 kapal Palu, 1 kapal Caraka dan 1 Kapal Lomo Sanjaya. Dari kapal kapal itu, yang beroperasi hanya 1 kapal Caraka dan 1 kapal Lomu Sanjaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×