kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Djakarta Llyod incar tender kargo laut


Selasa, 26 Januari 2016 / 11:18 WIB
Djakarta Llyod incar tender kargo laut


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Djakarta Lloyd melebarkan sayap bisnis di bidang kargo. Perusahaan pelayaran ini berharap bisa mengantongi kontrak angkutan kargo sebesar Rp 1 triliun sepanjang tahun ini.

Supaya bisa terealisasi, perusahaan ini bakal mengikuti lelang kargo yang digelar oleh sesama perusahaan pelat merah. "Bila kami mendapat empat sampai lima kontrak nilainya mencapai Rp 1 triliun lebih," ucap Arham Sakir Torik, Direktur Utama PT Djakarta Llyod, Senin (25/1).

Djakarta Lloyd mengincar tender kargo dari  PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina, PT Bukit Asam, PT Pupuk Indonesia dan PT Aneka Tambang Tbk.

Tahun lalu, perusahaan ini mendapat proyek angkutan batubara dari PLN sebanyak 1,5 juta metrik ton dengan total nilai Rp 300 miliar. Sedangkan tahun ini juga masih mendapat order angkutan 1,3 juta ton dari Pertamina.

Dari total orderan Pertamina, perusahaan ini sudah mengeksekusi setengahnya. Kondisi inilah yang membuat Djakarta Llyod berani mengambil orderan lainnya.

Untuk itu, pihaknya berencana menambah armada. Apalagi perusahaan ini mendapat penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 350 miliar. Sekitar Rp 305,5 miliar untuk pembelian kapal anyar.

Rinciannya, tahap I senilai Rp 142,5 miliar untuk membeli dua kapal kargo supramax berbobot  mati 50.000 ton  dan 55.000 ton. Pembelian tahap II  Rp 163 miliar untuk membeli  enam kapal kargo dengan bobot mati 17.500 ton hingga 30.000 ton. Tambahan armada tahap I ini bisa kelar di kuartal I tahun ini. Adapun tahap II baru bisa terealisasi setelah ada perubahan dana alokasi penyertaan modal negara.

Semula dana Rp 163 miliar untuk membiayai revaluasi aset dalam bentuk perbaikan lima kapal milik perusahaan ini. Tapi ada perubahan rencana menjadi membeli lima kapal baru. "Satu tahun terakhir harga kapal jatuh. Biaya perbaikan satu kapal bisa dapat dua sampai tiga kapal baru. Kapal lama akan kami jual besi tuanya," paparnya.

Supaya bisnis ini lancar, Djakarta Llyod bakal memberi potongan harga angkutan 2% dari harga normal. Arham bilang, untuk tahap awal pihaknya tidak ingin mengambil margin yang tinggi.

Djakarta Llyod memproyeksi bisa meraup pendapatan Rp 600 miliar dan laba Rp 23 miliar tahun ini. Tahun lalu pendapatan dan laba perusahaan ini masing-masing Rp 300 miliar dan Rp 18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×