Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Djakarta Lloyd kini tengah berusaha memperoleh persetujuan untuk merubah rencana penggunaan dana penyerataan modal negara (PMN) tahun 2015.
Anggaran yang dialokasikan untuk membiayai revaluasi 5 kapal tua miliknya, direncanakan untuk dialihkan untuk membeli kapal baru saja. Dana Rp 163 miliar diperkirakan bisa dibelanjakan demi mendapatkan 6 kapal baru.
“Satu tahun terakhir harga kapal turun. Biaya perbaikan 1 kapal bisa mendapatkan 2-3 kapal baru,” papar Arham Sakir Torik, Direktur Utama PT Djakarta Llyod di Jakarta, Senin (25/1).
Dengan alasan itulah perusahaan memutuskan mengubah rencana penggunaan dana penyertaan modal negara.
Menurut Arham, jika akhirnya mendapatkan persertujuan, tahun 2016 ini pihaknya akan melakukan 2 kali tahapan pembelian kapal. Tahap pertama perseroan akan menggunakan dana Rp 142,5 miliar untuk membeli 2 kapal kargo supramax dengan kapasitas 50.000 DWT dan 55.000 DWT
“Mungkin di bulan Maret sudah dikirimkan,” imbuhnya.
Sedangkan jika rencana pengalihan dana revaluasi aset ini disetujui Djakarta Llyoid akan melakukan pembelian kapal tahap II dengan anggaran Rp 163 miliar. Jumlah tersebut diperkirakan bisa untuk memperoleh akan digunakan untuk membeli sekitar 6 kapal kargo dengan kapasitas 17.500 DWT hingga 30.000DWT.
Kemudian untuk kapal tua yang saat ini sudah tidak dioperasikan, perseroan berencana untuk menjualnya dalam bentuk besi tua. Sejak beberapa tahun lalu, sebanyak 5 kapal kargo milik perseroan sudah tidak pernah dioperasikan. Perseroan lebih memilih mengandeng mitra untuk menjalankan bisnis kargonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News