Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian melaporkan produksi kedelai nasional pada April telah mencapai 400.000 ton. Hingga akhir tahun angka produksi diperkirakan bisa mencapai 1,4 juta ton-1,5 juta ton.
Kepala Subdit Kedelai Kementerian Pertanian Mulyono menjelaskan, Kemetan terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas lahan dan petani kedelai. Diantaranya dengan program perluasan area tanam baru yang tahun ini bakal memberi kontribusi lebih pada sektor kedelai.
"Tahun ini pemerintah memfasilitasi seluas 546.000 hektare (ha) untuk dongkrak produksi kedelai nasional, kita harapkan 80% tertanam sampai akhir Juli dan Agustus," kata Mulyono saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (13/7).
Menurutnya, pada September akan ada panen kedelai untuk sentra kedelai di 23 provinsi tempat Kemtan membuka lahan. Diantaranya Aceh, Riau, Jambi, Lampung, sepanjang pulau Jawa, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Gorontalo.
Anggaran untuk perluasan tanah tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Asal tahu sebelumnya Kemtan telah melakukan program perluasan area tanam baru pada tahun 2017 sebesar 500.000 ha dengan alokasi anggaran Rp 661 miliar di APBN Perubahan 2017. Angka itu naik dari APBN 2017 sebesar 210.000 ha dengan alokasi anggaran Rp 270 miliar. Sehingga total area tanam baru pada 2017 sebesar 710.000 ha, naik dari 2016 sebesar 210.000 ha.
"Kami dorong pengembangan lahan baru dan untuk lahan eksisting maka akan kami dorong dengan pengembangan ke petani. Kalau lahan baru kami support mulai dari pupuk, benih dan lainnya," kata Mulyono
Mulyono berharap dengan meningkatnya produksi maka pengusaha pengrajin berbasis kedelai bakal mulai melirik kedelai lokal. Pasalnya kedelai lokal merupakan produk non transgenik alias non-GMO yang minim nutrisi kimia tambahan. Tak hanya itu, pihaknya juga terus bekerjasama untuk meningkatkan nilai tambah kedelai lokal agar makin laku di kalangan pengusaha.
"Kami juga gerakkan teman-teman untuk pengadaan alat bantu olahan jadi petani tidak hanya jual bahan mentah, tapi juga dalam bentuk susu tahu tempe dan lainnya, itu mulai kami kembangkan agar kedelai nasional punya nilai tambah sendiri," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News