kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Dorong infrastruktur, PII siapkan database insinyur


Rabu, 23 Januari 2019 / 09:34 WIB
Dorong infrastruktur, PII siapkan database insinyur


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akan membentuk sistem database insinyur melalui platform digital. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) demi mendukung pemerintah yang terus membangun infrastruktur.

Heru Dewanto, Ketua Umum PII mengatakan database atau platform yang disiapkan itu untuk mengetahui secara pasti jumlah insinyur yang ada di dalam negeri. "Lihat saja saat ini, tidak ada yang bisa memastikan berapa jumlah insinyur di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (23/1).

Menurut Heru, roadmap pengembangan SDM insinyur harus disesuaikan dengan roadmap pembangunan infrastruktur nasional yang disusun oleh pemerintah. “Jadi, dengan adanya database itu kita tahu berapa jumlah insinyur dan dari situ kita akan lebih mudah memetakan atau mempersiapkan SDM sesuai dengan bidangnya untuk mendukung pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Selain itu, kata Heru selama ini tidak ada database karena tidak ada yang mengharuskan insinyur melakukan registrasi dan sertifikasi profesi. Padahal menurutnya hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang no.11/2014 tentang Keinsinyuran.

Ke depannya pembangunan infrastruktur lanjutan, kata Heru perlu dukungan perencanaan dan strategi integratif untuk memaksimalkan kapasitas rantai nilai nasional. “Kali ini kita punya waktu untuk membuat planning dan strategi secara lebih integrative untuk memaksimalkan potensi nasional. Baik SDM insinyur, kontraktor, developer, industri dan lain-lain," ujarnya.

Sementara Infrastruktur yang telah terbangun dan beroperasi memerlukan dukungan menajemen aset yang handal untuk aset leverage serta monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan untuk memastikan nilai tambah infrastruktur bagi kemanfaatan pembangunan sosial dan ekonomi bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia tidak akan pernah berhenti membangun infrastruktur tetapi perlu dilakukan secara cepat, murah dan bermanfaat melalui standarisasi dan industrialisasi.

Pemerintah terus fokus membangun infrastruktur untuk koneksivitas dan aksesibilitas wilayah serta mobilitas orang dan barang bagi efisiensi produksi dan distribusi produk nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×