kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong pemulihan perawatan pesawat, Garuda Maintenance (GMFI) kerja sama dengan AP I


Rabu, 27 Oktober 2021 / 15:07 WIB
Dorong pemulihan perawatan pesawat, Garuda Maintenance (GMFI) kerja sama dengan AP I
ILUSTRASI. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I)


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I). Nota kesepahaman ini menjadi landasan awal bagi GMF dan AP I untuk melakukan penjajakan kerja sama pengelolaan lahan milik AP I di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar untuk pengembangan dan operasional hanggar ke depannya.

Bertempat di Kantor Angkasa Pura I, nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi dan Direktur Utama AP I Faik Fahmi pada 26 Oktober lalu.

Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi menjelaskan kolaborasi ini sejalan dengan rencana bisnis GMF dalam menangkap peluang perawatan pesawat saat momentum industri aviasi bangkit kembali. 

“Seperti diketahui pandemi saat ini memukul sektor aviasi mendorong GMF untuk memastikan strategi pemulihan kinerja dapat terimplementasi secara maksimal. Strategi recovery memang masih menjadi fokus kami saat ini, kami optimis bahwa industri aviasi dapat segera pulih dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap dia dalam keterangan resminya, Rabu (27/10). 

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Pelajari Permohonan PKPU oleh Mitra Buana Koorporindo

Dia menambahkan, kolaborasi ini juga akan menjadi kesempatan bagi perseroan untuk mempersiapkan diri dalam menangkap peluang dan mengantisipasi momentum tersebut.

Di samping itu, Direktur Utama AP I Faik Fahmi menjelaskan posisi Makassar tergolong strategis untuk menggarap pasar di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur. Hal itu lantaran transportasi udara di kawasan Indonesia tengah dan timur menjadi salah satu tumpuan dalam mendorong pergerakan penumpang maupun kargo karena menawarkan akses yang lebih mudah dan cepat dibandingkan moda transportasi lainnya. 

“Hal ini menjadikan Makassar sebagai pasar yang potensial untuk menjangkau kawasan Indonesia tengah dan timur,” tambah Faik. 

Untuk itu, guna menangkap potensi ini, kolaborasi antara kedua pihak dalam mengelola lahan tersebut dijalin guna menarik investor dalam pembangunan hanggar beserta fasilitas pendukungnya. Sehingga menciptakan multiplier effect seperti pembukaan lapangan kerja, akselerasi ekonomi, serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

“Dengan mengoperasikan hanggar di Makassar yang memiliki kedekatan lokasi dengan customer di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, kemudahan akses yang ditawarkan ini diharapkan dapat membantu menekan biaya operasional operator penerbangan dan memperkuat industri aviasi di kawasan domestik,” tutupnya. 

Selanjutnya: Asosiasi Pilot Garuda keberatan akan syarat penumpang wajib tes PCR, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×