kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dorong program biodiesel, kemitraan dengan petani sawit terus didorong


Selasa, 28 September 2021 / 20:24 WIB
Dorong program biodiesel, kemitraan dengan petani sawit terus didorong
ILUSTRASI. Petani memanen kelapa sawit di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/07). KONTAN/Baihaki/30/07/2021


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Alin Halimatussadiah, Kepala Kajian Ekonomi Lingkungan, menyatakan bahwa kebijakan mandatori biodiesel termasuk kebijakan yang progresif. Target yang terus diperbaharui dengan blending rate dan user groups yang semakin meningkat. Alin menegaskan jika skenario yang ditetapkan semakin progresif maka semakin cepat dan besar defisit CPO yang terjadi mengingat keterbatasan pada sisi supply. 

“Dengan asumsi tidak adanya replanting kalau kita melakukan skenario B 50 maka kebutuhan lahan untuk memenuhi defisit tersebut mencapai 70% dari luas lahan yang saat ini ada”, tandas Alin.

Untuk itu program peremajaan sawit mendesak dilakukan. Hal ini disampaikan Heru Tri Widarto, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Kementerian Pertanian. “Lambatnya program peremajaan sawit rakyat (PSR) karena banyak yang berada di dalam kawasan hutan, sehingga koordinasi kami dengan Kemenkoperkonomian maupun KLHK tetap intensif agar persoalan ini dapat diselesaikan”, pungkas Heru. 

Ia menambahkan juga bahwa yang ikut PSR banyak petani swadaya, sehingga pemerintah tetap merangkul petani plasma dan petani swadaya karena memang proses bisnis sawit harus dengan kemitraan yang kuat.

Dalam sesi terakhir workshop ini, Sekjen Jokowi Centre, Imanta Ginting mengungkapkan bahwa diskusi ini membahas bagaimana realisasi pola kemitraan petani sawit dengan program implementasi mandatory biodiesel yang sudah berjalan sejak tahun 2015 sampai dengan saat ini, kekurangan dan kelebihan serta skema kemitraan yang terbaik dalam menyukseskan transisi B30 ke B40. 

“Kegiatan ini murni untuk menghimpun pemikiran dari para stakeholders terkait dalam program mandatory biodiesel di Indonesia yang berguna untuk kebijakan pengembangan biodiesel sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan energi nasional”, tutur Imanta.

Sebagai indformasi, Jokowi Centre menyelenggarakan workshop bertajuk ”Formula Kemitraan Petani Sawit Rakyat Dalam Rantai Pasok Industri Biodiesel” ini pada 28 September 2021. Kegiatan ini merupakan rangakaian diskusi rutin dalam upaya untuk memastikan target presiden Jokowi dalam program mandatory biodiesel B30 bisa mensejahterakan sekitar 2,7 juta petani petani sawit terutama petani sawit swadaya di Indonesia.

Selanjutnya: PTPN XII operasikan pabrik Nusakita untuk dukung swasembada gula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×