Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Wabah virus corona menimbulkan dampak negatif pada sektor pariwisata dan industri penerbangan di Indonesia. Mengatasi ini, pemerintah pun memutuskan memberikan stimulus berupa insentif transportasi kepariwisataan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, insentif yang diberikan berupa diskon antara 40-50% dari tarif riil yang berlaku untuk 25% dari total kursi yang tersedia dari tiap penerbangan. Insentif ini pun diberikan untuk 10 destinasi wisata.
Baca Juga: Dapat stimulus Rp 298 miliar, Wishnutama bidik devisa Rp 13 triliun dari wisatawan
"Stimulus ini berupa insentif yang diberikan terhadap tarif penerbangan menuju ke daerah pariwisata yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba(Silangit), Tanjung Pandan dan Tanjung Pinang selama tiga bulan”, ujar Novie dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2).
Untuk sementara, diskon ini akan diberlakukan selama low season yaitu dari bulan Maret sampai dengan Mei 2020.
Novie berharap, adanya insentif yang diberikan pemerintah bisa meningkatkan sektor pariwisata, khususnya meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan perjalanan wisata di Indonesia, khususnya ke wilayah destinasi prioritas.
Usai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemberian insentif tersebut pun merupakan kontribusi dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah sebesar Rp 500 miliar, Pertamina sebanyak Rp 260 miliar, dan dari Angkasa Pura I dan II serta Airnav senilai hampir Rp 100 miliar.
Baca Juga: Pemerintah gelontorkan Rp 10 triliun untuk selamatkan ekonomi dari efek corona
Lebih lanjut, Budi mengatakan pihaknya akan segera mesosilisasikan insentif ini kepada pihak yang bersangkutan. "Sore ini akan kita finalkan, besok akan kita panggil semua airlines," ujar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News