Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. DPR memberi apresiasi kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang telah menyelesaikan evaluasi tender Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1. Selain aspek teknis dan administrasi, hasil evaluasi tentang harga pun telah rampung.
Dari hasil evaluasi harga telah didapatkan konsorsium yang mengajukan harga terendahnya. Beredar kabar, PT Pertamina yang menggandeng Marubeni dan Sojits adalah konsorsium yang mengajukan harga penawaran paling rendah.
Santer diberitakan, konsorsium Pertamina memberikan penawaran terbaik dengan selisih signifikan dari peserta lain. Perbedaan harga penawaran antara konsorsium Pertamina dan urutan kedua, konsorsium Adaro dan konsorsium Mitsubishi mencapai US$ 2,3-US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 30 triliun sepanjang masa kontrak.
“PLN harus diberi apresiasi. Karena ini jelas merupakan penghematan keuangan negara yang luar biasa, sepanjang spesifkasi teknisnya sesuai dengan persyaratan yang diminta,” kata Anggota Komisi VII DPR Hari Purnomo, dalam keterangannya, Jumat (8/10).
Hari percaya, bahwa Pertamina sudah memperhitungkan secara matang dan detail penawaran itu. Untuk itu dia juga yakin, bahwa Pertamina akan bisa menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.
Hari melanjutkan, jika nanti PLN menunjuk konsorsium Pertamina sebagai pemenang, dengan penawaran harga terbaik dan spesifikasi memenuhi persyaratan yang diminta, berarti menjadi benchmark bagi proyek-proyek PLN selanjutnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan. Menurutnya, dengan memilih konsorsium yang memberikan penawaran terbaik, tentu menjadi penghematan yang luar biasa bagi PLN dan negara. “Kalau bisa dengan investasi yang lebih rendah tentu lebih bagus. Tentu saja dengan kualitas yang tetap terjaga,” kata Gus.
Ia juga sependapat bahwa harga yang ditawarkan Pertamina bisa menjadi acuan PLN terkait proyek-proyek berikutnya. “Ya pasti. Kalau ada harga yang sudah tercipta dengan kepastian untuk menjaga kualitas sesuai standar yang ditetapkan, tentu bisa jadi rujukan juga buat yang berikut,” lanjut Gus.
Sebelumnya, Konsorsium Pertamina dikabarkan berhasil memberikan harga termurah pada tender pembangkit listrik PLTGU Jawa-1. Kesimpulan ini didapatkan, setelah PLN melakukan evaluasi harga yang digelar akhir September lalu.
Pada proyek IPP Combined Cycled Gas Turbine (CCGT) pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara ini, selisih harga penawaran konsorsium Pertamina dan Adaro (yang berada di posisi kedua) dan Mitsubihsi (urutan ketiga) mencapai US$ 2,3-US$ 2,4miliar atau hampir Rp 30 triliun.
Sebagaimana diketahui, perjalanan tender pembangkit berkapasitas 1.600 MW ini selalu menjadi perbincangan publik. Pasalnya menjadi salah satu pembangkit berbahan bakar gas terbesar dalam proyek listrik unggulan Presiden Jokowi, yakni Program Listrik 35.000 MW.
Konsorsium Pertamina yang dalam tender kali ini menggandeng dua raksasa dari Jepang, Marubeni dan Sojitz. Selain Konsorsium Pertamina, tiga konsorsium lain yang juga ikut tender PLTGU Jawa-1 adalah Adaro Energi-Sembcorp Utilities, Medco-Kepco dan Nebras, serta konsorsium Mitsubishi yang berpartner dengan JERA, Rukun Raharja dan PJB (anak perusahaan PT PLN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News